Rabu, 15 Oktober 2014

BRUNAI DARUSSALAM, SINGAPURA, DAN MALAYSIA TIDAK PERNAH MENJADI WILAYAH KERAJAAN MOJOPAHIT

Assalaamu 'alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
Oleh : Tim pemberdaya lingkungan PERWAKU Kabupaten Malinau.

Ketahuilah, sejarah nasional Indonesia telah terkelabuhi oleh kepentingan politik luar negeri. Wilayah Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam tidak pernah menjadi wilayah kesatuan Kerajaan  Mojopahit tempo dulu. Jika ada sejarah luar negeri maupun dalam negeri Indonesia mengatakan bahwa Malaysia, Brunai, dan Singapura pernah menjadi negara kesatuan kerajaan Mojopahit itu pernyataan yang mengada-ada (pendapat anti Integrasi) ke NKRI.

Pernyataan ketua perwaku kabupaten Malinau propinsi Kaltara yaitu  bapak Supardi,S.Pd,M.Pd  Nama barisan kerajaan Mojopahitnya  Raden Mas Supardi Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara.

"Katakanlah kebenaran itu walaupun pahit di dengarnya atau bahasa arabnya Qulil Qakhau Walau khana Mauran".Hidup ini berlaku hukum Newton ke 3 gaya aksi sama dengan gaya reaksi.Jika ini berlaku dan telah menimpa suatu wilayah tertentu maka keadaannya akan menuju ke arah zero atau nol pada titik tengahnya. Kondisi zero mengakibatkan kehidupan yang selalu statis atau tidak dinamis. Oleh sebab itu kelompok yang menolak adanya des integrasi  dengan menunjukkan bukti sejarah bahwa Brunai,Malaysia, dan Singapura asal mulanya negara kerajaan kesatuan Mojopahit  ada benarnya, begitu juga yang menolak integrasi ada benarnya".

Kehidupan berawal dari angka zero atau nol, dan akan ada kehidupan jika digitnya semakin bertambah misalnya 1,2,3, dan seterusnya. Justru adanya kondisi zero inilah yang merupakan start adanya kehidupan di wilayah Brunai, Singapura, dan Malaysia.

Saya keberatan jika mengomentari dua kubu yang saling berlawanan tersebut, karena posisi saya sebagai kelompok  police atau penentu kebijakan.

Sebagai kelompok penentu kebijakan, akan memberi kebijakan jika kondisinya sangat terpaksa, jika kondisinya tidak terpaksa maka kebijakan itu tidak akan kami berikan.

Hanya saja perlu di ketahui, jika kelompok yang membenarkan bahwa Singapura, Malaysia, dan Brunai Darussalaam itu lebih besar dari pada yang menolak, maka banyak yang iri . Sikap iri ini merambah ke seluruh kerajaan yang bersatu dalam kesatuan Mojopahit yang berbendera merah putih itu. Ada satu propinsi yang iri dengan Bruna Darussalam, Singapura dan Malaysia. Ia berulang kali minta memisahkan diri dari kesatuannya yaitu Mojopahit (sekarang NKRI) yang berbendera merah putih dengan perundingan-perundingan di swiss, eh  eh   eh  eh  eh..........nasibnya tidak lebih seperti daun yang dimakan ulat, malam dikroyok ulat pagi-pagi kelihatan ludes.   

Perhatikan kutipan ini " Soekarno  aku titipkan negeriku seluruhnya padamu beserta barisanmu karena aku mau berangkat perang bersama seluruh para ratu dan raja beserta pengikutnya mengusir Belanda yang selama hampir 350 tahun minta di sembah dengan sikap congkak dan angkuhnya. Mereka memposisikan ratunya yaitu Wihelmina sebagai sesembahan para raja nusantara dan seluruh rakyatnya, aku tidak terima". Jangan tanya sampai kapan titipan berupa negeri yang berbendera merah putih ini aku ambil lagi, karena luasnya wilayah ini membuat aku beserta barisanku selalu waspada dan menolak kehadiran mereka untuk selama-lamanya.Aku pergi berjuang demi kehormatan barisanku dan seluruh rakyatku untuk selama-lamanya".  Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang telah kita peroleh, harus kita pertahankan selama-lamanya. Ingat " Wilayah utara yang masih menjadi Jajahan Inggris itu urusanku, bukan urusanmu. Aku hanya menitipkan negeri Indonesia yang merdeka itu kepadamu dan barisanmu".Aku selalu berdoa untuk mu dan barisanmu. Jika dari barisanmu ada yang mengikuti jejakku, aku ucapkan terima kasih namun jangan sampai lupa mengurus negeri Indonesia titipanku ini padamu. Uruslah sesuai dengan kehendakmu dan kehendak barisanmu sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia ini sesuai harapan ku, harapan mu, harapan para pengikutmu, harapan seluruh rakyatmu, dan harapan seluruh dunia yaitu negeri yang adil, makmur, dan berpancasila serta berbhineka tunggal ika tanhana dharma mangrua".

Selesai.

Tidak ada komentar: