Assalaamu 'alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
Oleh : RM " Supardi,S.Pd,M.Pd" Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara.
Melihat peta laut dunia serta mempelajari gerakan air bawah laut yang kaya calon crude oil, sedetail-detailnya tentunya kita akan mengetahui bahwa ada dua arus air laut yang tidak bisa bercampur selama-lamanya. Air laut yang membawa calon crude oil yang berupa senyawa sabun bergerak menyusuri pantai pulau Sumatera dari arah selatan selalu menuju Banglades di arah utara namun bergerak kembali menuju selat malaka menuju ke arah utara pulau Kalimantan akibat dorongan air dari laut Jawa menuju selat antara pulau Kalimantan dan Sumatera. Sampai di utara mereka bertemu arus dari laut cina namun kalah tekanan sehingga berbelok menuju ke pulau Tarakan. Karena pengaruh garis katulistiwa maka kedua arus dari arah utara ini bertemu dari arah selatan sehingga semuanya mengendap di pulau tarakan. Akibatnya pulau Tarakan menjadi sarang terbesar tempat mengendapnya crude oil di wilayah perairan nusantara.
Arus dari arah selatan menuju ke Banglades tidak pernah belok menuju Arab Saudi atau kota suci Mekah, hal ini di sebabkan karena terhalang negara India dan juga tekanan dari samudra ini lebih besar daripada arus dalam dari selat Malaka. Akibatnya secara terus-menerus arus bawah air laut yang membawa senyawa sabun calon crude oil tersebut berputar menuju pulau Tarakan.
Pulau Tarakan adalah wilayah propinsi Kaltara - Indonesia, harapan bapak ketua PERWAKU Kabupaten Malinau setelah mengetahui isi tulisan ini semua penduduk propinsi Kaltara tetaplah mendukung PERWAKU terutama PERWAKU Kabupaten Malinau dalam upaya menyelamatkan hutan dan tetap aktif dalam upaya reboisasi dan penghijauan yang juga akibatnya sediaan crude oil bahan alamiah dari hutan dan hasil reboisasi serta penghijauan serta berbagai hewan meningkat di sepanjang bawah perairan dan mengendap dibawah dasar perairan hingga selebihnya mengumpul di pulau Tarakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar