Selasa, 08 Desember 2015

PERJUANGAN KEMERDEKAAN NUSANTARA-INDONESIA



PERJUANGAN KEMERDEKAAN
NUSANTARA-INDONESIA
Antara tahun 1884-1969
Oleh : Supardi,S.Pd,M.Pd (Raden Mas Supardi Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara) Kelurga besar dinasti R-R Jaya Negara.
Ketua perwaku kab.Malinau 2009-2017
Pangeran nusantara sebelum tahun 1884 melihat kondisi rakyat dan keluarga kerajaan dirudung derita karena :
1.    Banyak anak kecil peranakan Belanda dengan  wanita pribumi sering menangis karena papinya lama di eropa sehingga tingkah lakunya cenderung anti keluarga papinya di eropa.
2.    Derita keluarga peranakan Belanda dengan wanita pribumi sangat meresahkan nusantara.
Dari dua alasan tersebut maka pihak pangeran nusantara ingin memerdekakan nusantara dari cengkeraman Belanda dan Inggris.
Keinginan diwujudkan dengan menerapkan  aksi membujuk Belanda  agar mau mendentumkan gunung Krakatau yang ada di antara pulau Jawa dan pulau Sumatera. Dengan pola pikir pangeran nusantara  “Selesai pendentuman maka dasar lautan bertambah melebar,dalam, dan meluas.  Dengan demikian maka calon crude oil yang mau menuju Quait dan sekitar Mesir dari arah selatan pulau Jawa bergerak memasuki perairan laut Jawa sehingga banyak pulau dalam nusantara antara lain kepulauan Riau, selat malaka, dan tarakan serta lainnya semakin kaya crude oil. Akibatnya negara  Mesir, Arab, Quait dan sekitarnya “PASTI” pasti murka kepada Belanda dan Inggris karena dianggab dengan sengaja merebut calon crude oil dari perairan nusantara dengan cara pendentuman gunung Krakatau. Dengan demikian sebelum tahun 1969 kemerdekaan akan tercapai”.
Setelah dentuman terjadi maka Belanda dan Inggris akan dimusuhi negara-negara Arab dan sekitarnya. Dugaan ini benar, Inggris dan Belanda mulai mendapatkan sabotase sangat hebat di timur tengah.
Keinginan pangeran nusantara memerdekakan nusantara tanpa melibatkan perlawanan rakyat nusantara terhadap Belanda dan Inggris Gagal bahkan penuh korban berupa mayat manusia dan banyak kehancuran  karena Ir.Soekarno  menerapkan pertempuran .
Pada akhirnya pangeran nusantara setelah bersama keluarganya menghalau tentara Jepang juga di tantang  Inggris dan Belanda (sekutu) pada perang 10 Nopember 1945. Hal ini disebabkan karena pada saat Vakum Of power di nusantara, pangeran nusantara  ikut rapat menghadiri persiapan kemerdekaan 17 agustus 1945 dan merestui para pemuda dan Ir soekarno beserta Drs Moh.Hatta memproklamasikan kemerdekaan.
Pangeran nusantara tidak pernah mengajak perang rakyatnya mengusir Belanda,Jepang,dan Inggris. Tetapi karena pembelaan diri sebagai keluarga besar kerajaan berhak mempertahankan hidupnya sehingga berperang.
Tanggal 10 Nopember 1945 pangeran nusantara dengan sanak familinya banyak yang tewas.
Oleh sebab itu sebagai grup keturunan pangeran nusantara yang hidup dan menyebar di nusantara dan dunia, sebenarnya tidak terima perbuatan Ir.Soekarno, Jepang, dan Jendral soeharto yang telah berani-berani mengkianati siasat dalam memperoleh kemerdekaan Indonesia. Namun karena Ir.Soekarno bersedia bertanggung jawab (tidak tinggal glanggang colong playu) melanjutkan pemerintahan dengan nama baru “Negara Indonesia, yang tetap memakai bendera merah putih “ maka para keturunan pangeran nusantara lega.
Pangeran nusantara memastikan bahwa gagalnya acara memerdekakan nusantara dari penjajahan Belanda dan Inggris tidak lain karena kondisi rakyat yang :
1.    Golongan petani (Jendral soeharto), rakyat yang dipimpinnya ingin merdeka dan ingin cepat kaya. Ingin berkuasa tetapi melibatkan pencurian asset negara dengan dalih upah perang.
2.    Golongan pejuang (Ir.Soekarno) , rakyat sekitar gunungnya takut gunungnya diledakkan hingga mereka berperang yang didalamnya ada keinginan menjarah harta Belanda dan Inggris.
3.    Golongan Indo eropa,(Mr.Rudolf Supratman) pengikutnya ingin segera bebas dari derita batin keluarga dan segera merdeka membentuk pemerintahan  mandiri.
Jika rakyat dan pemerintah di nusantara banyak mencuri dan korupsi asset negara maka nasibnya akan sial karena ketiga golongan tersebut akan dibinasakan dengan bom dan rudal untuk menhancurkan GPK bentukannya dan sarang Ganja(NARKOBA) di gunung-gunung. Begitu juga nasib negara industry penadahnya maka menjadi setress berat.
Pangeran nusantara berkata “Walaupun tanpa perang melawan Belanda dan Inggris, maka paling lambat tahun 1969 nusantara pasti merdeka penuh karena Mesir dan negara-negara di sekitarnya sangat murka kepada Belanda dan Inggris  karena akibat dentuman tahun 1884 memisahkan pulau Jawa dan Sumatera serta melihat calon crude oil belok ke dalam nusantara”.

Catatan :
Pada perang 10 Nopember 1945 di Surabaya dan sekitarnya yang berperang melawan sekutu adalah :
1. Seluruh warga darah biru kerajaan Majapahit pusat yang memiliki galur murni yaitu keluarga patih Nalindra,keluarga patih Wundiro,keluarga raja pusat kerajaan Majapahit yaitu Raden Mas Waryo Gumelar , dan keturunan para patih ternama yaitu patih Loh Geder, Maha patih Gajah Mada, patih Nambi, dan patih Rangga Lawe.  Mereka inilah golongan pangengeran atau golongan pangeran nusantara. Ir.Soekarno bukan galur murni kerajaan Majapahit tetapi dari golongan selir sehingga kelompoknya tidak boleh ikut berperang. Demikian juga kelompok Wr.Soepratman dan kelompok Jendral Soeharto, tidak boleh ikut berperang.
2. Dr.Soetomo dan krunya sebagai motivator dan penggerak massa, karena adanya sikap tidak terima sebagai pengaman bayi yang lahir dinilai Belanda dan Inggris sebelum perang 10 Nopember 1945 berkecamuk telah lalai dalam tugas sehingga menurut mereka darah biru Majapahit yang akan berperang ada yang bukan darah biru Majapahit asli atau galur murni  tetapi ada yang darah daging petani yang menukarkan bayinya karena ingin hidup enak dekat goverment. Penolakan Dr.Soetomo dkk atas dasar HAM. Strategi melemahkan calon lawan dengan memprovokasi dengan cara memfitnah tersebut dianggab kesalahan yang sangat besar.
 
SELESAI

Tidak ada komentar: