PERJUANGAN KEMERDEKAAN
NUSANTARA-INDONESIA
Antara tahun 1884-1969
Oleh : Supardi,S.Pd,M.Pd
(Raden Mas Supardi Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara) Kelurga besar dinasti
R-R Jaya Negara.
Ketua perwaku kab.Malinau
2009-2017
Pangeran nusantara sebelum tahun 1884 melihat kondisi rakyat
dan keluarga kerajaan dirudung derita karena :
1.
Banyak
anak kecil peranakan Belanda dengan
wanita pribumi sering menangis karena papinya lama di eropa sehingga
tingkah lakunya cenderung anti keluarga papinya di eropa.
2.
Derita
keluarga peranakan Belanda dengan wanita pribumi sangat meresahkan nusantara.
Dari dua alasan tersebut maka pihak pangeran nusantara ingin
memerdekakan nusantara dari cengkeraman Belanda dan Inggris.
Keinginan diwujudkan dengan menerapkan aksi membujuk Belanda agar mau mendentumkan gunung Krakatau yang ada
di antara pulau Jawa dan pulau Sumatera. Dengan pola pikir pangeran nusantara “Selesai pendentuman maka dasar lautan
bertambah melebar,dalam, dan meluas.
Dengan demikian maka calon crude oil yang mau menuju Quait dan sekitar
Mesir dari arah selatan pulau Jawa bergerak memasuki perairan laut Jawa
sehingga banyak pulau dalam nusantara antara lain kepulauan Riau, selat malaka,
dan tarakan serta lainnya semakin kaya crude oil. Akibatnya negara Mesir, Arab, Quait dan sekitarnya “PASTI”
pasti murka kepada Belanda dan Inggris karena dianggab dengan sengaja merebut
calon crude oil dari perairan nusantara dengan cara pendentuman gunung Krakatau.
Dengan demikian sebelum tahun 1969 kemerdekaan akan tercapai”.
Setelah dentuman terjadi maka Belanda dan Inggris akan
dimusuhi negara-negara Arab dan sekitarnya. Dugaan ini benar, Inggris dan
Belanda mulai mendapatkan sabotase sangat hebat di timur tengah.
Keinginan pangeran nusantara memerdekakan nusantara tanpa
melibatkan perlawanan rakyat nusantara terhadap Belanda dan Inggris Gagal bahkan
penuh korban berupa mayat manusia dan banyak kehancuran karena Ir.Soekarno menerapkan pertempuran .
Pada akhirnya pangeran nusantara setelah bersama keluarganya
menghalau tentara Jepang juga di tantang Inggris dan Belanda (sekutu) pada perang 10
Nopember 1945. Hal ini disebabkan karena pada saat Vakum Of power di nusantara,
pangeran nusantara ikut rapat menghadiri
persiapan kemerdekaan 17 agustus 1945 dan merestui para pemuda dan Ir soekarno
beserta Drs Moh.Hatta memproklamasikan kemerdekaan.
Pangeran nusantara tidak pernah mengajak perang rakyatnya
mengusir Belanda,Jepang,dan Inggris. Tetapi karena pembelaan diri sebagai
keluarga besar kerajaan berhak mempertahankan hidupnya sehingga berperang.
Tanggal 10 Nopember 1945 pangeran nusantara dengan sanak
familinya banyak yang tewas.
Oleh sebab itu sebagai grup keturunan pangeran nusantara yang
hidup dan menyebar di nusantara dan dunia, sebenarnya tidak terima perbuatan
Ir.Soekarno, Jepang, dan Jendral soeharto yang telah berani-berani mengkianati
siasat dalam memperoleh kemerdekaan Indonesia. Namun karena Ir.Soekarno
bersedia bertanggung jawab (tidak tinggal glanggang colong playu) melanjutkan
pemerintahan dengan nama baru “Negara Indonesia, yang tetap memakai bendera
merah putih “ maka para keturunan pangeran nusantara lega.
Pangeran nusantara memastikan bahwa gagalnya acara
memerdekakan nusantara dari penjajahan Belanda dan Inggris tidak lain karena
kondisi rakyat yang :
1.
Golongan
petani (Jendral soeharto), rakyat yang dipimpinnya ingin merdeka dan ingin
cepat kaya. Ingin berkuasa tetapi melibatkan pencurian asset negara dengan
dalih upah perang.
2.
Golongan
pejuang (Ir.Soekarno) , rakyat sekitar gunungnya takut gunungnya diledakkan
hingga mereka berperang yang didalamnya ada keinginan menjarah harta Belanda
dan Inggris.
3.
Golongan
Indo eropa,(Mr.Rudolf Supratman) pengikutnya ingin segera bebas dari derita
batin keluarga dan segera merdeka membentuk pemerintahan mandiri.
Jika rakyat dan pemerintah di nusantara banyak mencuri dan
korupsi asset negara maka nasibnya akan sial karena ketiga golongan tersebut
akan dibinasakan dengan bom dan rudal untuk menhancurkan GPK bentukannya dan sarang
Ganja(NARKOBA) di gunung-gunung. Begitu juga nasib negara industry penadahnya
maka menjadi setress berat.
Pangeran nusantara berkata “Walaupun tanpa perang melawan
Belanda dan Inggris, maka paling lambat tahun 1969 nusantara pasti merdeka
penuh karena Mesir dan negara-negara di sekitarnya sangat murka kepada Belanda
dan Inggris karena akibat dentuman tahun
1884 memisahkan pulau Jawa dan Sumatera serta melihat calon crude oil belok ke
dalam nusantara”.
Catatan :
Pada perang 10 Nopember 1945 di Surabaya dan sekitarnya yang berperang melawan sekutu adalah :
1. Seluruh warga darah biru kerajaan Majapahit pusat yang memiliki galur murni yaitu keluarga patih Nalindra,keluarga patih Wundiro,keluarga raja pusat kerajaan Majapahit yaitu Raden Mas Waryo Gumelar , dan keturunan para patih ternama yaitu patih Loh Geder, Maha patih Gajah Mada, patih Nambi, dan patih Rangga Lawe. Mereka inilah golongan pangengeran atau golongan pangeran nusantara. Ir.Soekarno bukan galur murni kerajaan Majapahit tetapi dari golongan selir sehingga kelompoknya tidak boleh ikut berperang. Demikian juga kelompok Wr.Soepratman dan kelompok Jendral Soeharto, tidak boleh ikut berperang.
2. Dr.Soetomo dan krunya sebagai motivator dan penggerak massa, karena adanya sikap tidak terima sebagai pengaman bayi yang lahir dinilai Belanda dan Inggris sebelum perang 10 Nopember 1945 berkecamuk telah lalai dalam tugas sehingga menurut mereka darah biru Majapahit yang akan berperang ada yang bukan darah biru Majapahit asli atau galur murni tetapi ada yang darah daging petani yang menukarkan bayinya karena ingin hidup enak dekat goverment. Penolakan Dr.Soetomo dkk atas dasar HAM. Strategi melemahkan calon lawan dengan memprovokasi dengan cara memfitnah tersebut dianggab kesalahan yang sangat besar.
Catatan :
Pada perang 10 Nopember 1945 di Surabaya dan sekitarnya yang berperang melawan sekutu adalah :
1. Seluruh warga darah biru kerajaan Majapahit pusat yang memiliki galur murni yaitu keluarga patih Nalindra,keluarga patih Wundiro,keluarga raja pusat kerajaan Majapahit yaitu Raden Mas Waryo Gumelar , dan keturunan para patih ternama yaitu patih Loh Geder, Maha patih Gajah Mada, patih Nambi, dan patih Rangga Lawe. Mereka inilah golongan pangengeran atau golongan pangeran nusantara. Ir.Soekarno bukan galur murni kerajaan Majapahit tetapi dari golongan selir sehingga kelompoknya tidak boleh ikut berperang. Demikian juga kelompok Wr.Soepratman dan kelompok Jendral Soeharto, tidak boleh ikut berperang.
2. Dr.Soetomo dan krunya sebagai motivator dan penggerak massa, karena adanya sikap tidak terima sebagai pengaman bayi yang lahir dinilai Belanda dan Inggris sebelum perang 10 Nopember 1945 berkecamuk telah lalai dalam tugas sehingga menurut mereka darah biru Majapahit yang akan berperang ada yang bukan darah biru Majapahit asli atau galur murni tetapi ada yang darah daging petani yang menukarkan bayinya karena ingin hidup enak dekat goverment. Penolakan Dr.Soetomo dkk atas dasar HAM. Strategi melemahkan calon lawan dengan memprovokasi dengan cara memfitnah tersebut dianggab kesalahan yang sangat besar.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar