Sabtu, 10 Mei 2014

DINASTI RAJASA RANI JAYA NEGARA (DARA PETAK - WONGSO).


KERAJAAN SAMAR MAJAPAHIT  DINASTI RAJASA RANI JAYA NEGARA
   PENGABDIAN PATIH KE-25 “
1977- 06 Mei 2014.

" Mau menjadi Pegawai Negari Sipil di Negara Kesatuan Republik Indonesia dari tahun 1993-sekarang".
1. 1997-1982 Komandan barisan upacara pengibaran merah-putih tiap giliran kelasnya.
2. 1983-1986 Komandan barisan upacara pengibaran merah-putih tiap hari senin dengan satu Komandan cadangan.
3. 1988 Sebagai pengibar bendera pusaka merah-putih 503 Kabupaten Mojokerto.
4. 1993-2014 Jika tiba giliran, pembina upacara pengibaran merah-putih.
5. Pengawas.

Waktu penulisan  ; 09 Mei 2014 -  



A.    Pendahuluan

Pengertian istilah “ samar”  adalah ; remang-remang, tersembunyi, antara ada dan tidak ada, satuan alam gaib bersama alam kasar.

Kerajaan Mojopahit pada saat ini merupakan kerajaan yang samar artinya antara ada dan tiada. Dikatakan ada namun tanpa keraton (tidak ada) dikatakan tidak ada namun ada generasi penerus kerajaan ini sebagai suatu tradisi leluhur yang merupakan ciri khas untuk menambah dan melestarikan budaya pusaka bangsa di kawasan nusantara . Oleh sebab itu  keturunan para raja/Ratu Mojopahit masih menganggap rumahnya sendiri adalah istananya atau "Rumahku adalah istanaku", walaupun kondisi dan perilaku kehidupan sosial dan masyarakat jauh berbeda dengan istana yang sebenarnya. Perilaku demikian sebenarnya bukan merupakan kehendak pikirannya  tetapi sudah tercetak oleh Allah SWT yang mengandung gen hereditas 25% yang terpaut atau gen yang diturunkan dari leluhurnya karena terpaut dalam kromosom X,x,Y,dan y yang dapat terlihat dari sifat fenotifnya antara lain kepedulian terhadap kebersihan lingkungan, penciptaan keindahan alam dan lingkungan, pelestarian alam, peduli terhadap nasib rakyat, dan bersedia menjadi pemimpin tanpa paksaan dalam hal yang berkaitan dengan kondisi kelompok rakyat yang sangat memerlukan pemimpin tetapi tidak ada yang bersedia karena keberatan. Dengan kata  lain istilahnya, Keturunan Raja atau Ratu itu mayoritas "Tahan banting atau tidak Gopok", bisa menduduki jabatan posisinya  sebagai pioner atau pemula. Sebagai contoh jika masyarakat kota yang dikotanya banyak polusi gelombang elektromagnet maka mayoritas tidak mau menjadi pemimpin karena mudah terserang rasa capek, maka terjadi krisis kepemimpinan. Agar tidak terjadi krisis kepemimpinan maka perwakilan rakyat yang memohon kepada keturunan Raja atau Ratu untuk menjadi pemimpinnya biasanya dikabulkan, karena gen hereditas yang dimilikinya "tidak" gopok.
Wilayah kerajaan samar Mojopahit adalah seluruh bekas jajahan Belanda dan Inggris yang membentang antara benua asia dan Australia.

Bendera  kerajaan samar Mojopahit adalah merah cerah sama dengan warna bendera kerajaan Mojopahit yang nyata tempo dulu.







Kolor red 205
MOJOPAHIT
Merah cerah
                                                 

Bendera Wiro Sableng
Merah agak cerah


B. 
B.1. Daftar nama patih kerajaan Mojopahit Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara.
1. Ki Gege Pandan Arang   
2. Kiageng Seto
3. Ki Gede Panarukan
4. Kiageng Mangir
5. Panji Asmoro Bangun
6. Pangeran Mungging Sari
7. Pangeran Maospati
8. Pangeran Junggring Maospati
9. Jandang Puspo Wardoyo
10. Inggil Wasthito
11. Rohmatulillah
12. Wongso Agung
13. Indah Puspita Sari
14. Joyo Negoro
15. Wongso Gumelar.
16. Srikandi Mojopahit
17. Wongso Nugroho
18. Munggring Saloko
19. Suryopati
20. Abilowo
21. Nugroho Saputri
22. Wiryo Gumelar
23. Wundiro
24. Wangsa Nalindra
25. Pangeran Wongso Gumelar (Nama gelar pangeranan kerajaan samar Mojopahit Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara). Atau Raden Mas Supardi Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara.  ( 1977 – 06 Mei 2014).
26. Pangeran Panji Budi Sasongko Waryo  Gumelar (Nama Gelar kerajaan samar kerajaan Mojopahit sekarang ini.  Patih ini meninggal ketika beliau pontang-panting mencari Raden Ajeng Nyi Ratu Ayu Parameswari Mukti Maha Rani Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara di lereng gunung Kelud setelah meletus terdahsyat pada tahun 2014 bulan yang lalu.
27. Belum ada penunjukan karena "Istirahat total" sebab Nyi Ratu telah wafat dan perjuangan BELIAU dinyatakan telah berakhir.
Keterangan ; Nama-nama patih di atas adalah perwakilan dari beberapa patih yang ada pada masa perjuangannya mempertahankan wilayah bersatatus kerajaan Mojopahit/Hindia Belanda&Inggris  hingga NKRI tahun 2014. Jepang tidak dianggab pernah berkuasa, sebab selama 3,5 tahun mereka tidak pernah menggelar kekuasaan yang melibatkan unsur pembentukan aparatur pemerintahan di Indonesia. Jepang hanya berjanji hingga 17 Agustus 1945, sehingga akhirnya diputuskan oleh barisan kerajaan Mojopahit yang diwakili oleh Raden Mas Waryo Gumelar, agar segera dibentuk barisan aparatur negara.  Namun Raden Mas Waryo Gumelar yang aktif ikut dalam pembentukan aparatur negara pada akhirnya wafat karena terlibat perang besar di wilayah Surabaya pada tanggal 10 Nopember 1945 di bukit Sama leak, dekat sumur minyak bumi (bekas eksploitasi Belanda)-Kedamean-Surabaya (Waktu itu kedamean masih ikut kabupaten Surabaya, namun tahun 1970 Kedamean ikut kabupaten Gresik),  beserta pasukan kolonel Jarot dari Divisi 503-Trowulan-Mojokerto. Para tawanan perang dari sekutu beberapa hari diikat di tiang-ting rumah petinggi desa Randegan,Dawar Blandong,Mojokerto, hingga pada akhirnya dipulangkan ke negeri asalnya yaitu "Eropa" setelah terjadi kesepakatan tukar tawanan perang di kecamatan Kedamean-Gresik yang di dahului oleh pengiriman surat dari arek-arek pejuang wilayah tersebut kepada pimpinan Sekutu yang di tulis oleh tentara sekutu yang menjadi tawanan perang di desa Randegan. Tentara sekutu tersebut terkepung oleh para penduduk yang ikut berperang dan menyerah tidak bersyarat. Penduduk ikut berperang, karena anak sulung petinggi yang bernama RM. SETRO KAREP ditembak sekutu di dekat kediamannya saat pergi ke kebun. Walaupun kena kepala anak petinggi namun tidak juga mati (sebab punya ilmu kebal), tetapi tentara sekutu tetap dinilai sebagai orang-orang yang ngawur dalam berperang. Pada akhirnya RM. SETRO KAREP meninggal pada tanggal 23 Mei 1985 karena terserang sakit batuk.

Berakhirnya  dinasti Rajasa Raden Wijaya dan kelanjutannya.

Berawal dari terpuruknya prabu Hayam Wuruk Dinasti Raden Wijaya, maka sebagai gantinya adalah Raden Mas Aryo Binangun Purbengkoro  Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara yang merupakan  cikal bakal Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara. Beliau adalah   keturunan Nyi Ratu Kendedes dari daerah Singosari yang telah menikah dengan keturunan  Prabu Jaya Negara. Prabu Jaya Negara adalah putra kandung Raden Wijaya.  

Menurut kitab kraton diceritakan bahwa Kendedes adalah Permaisuri Ken Arok raja Singosari yang pertama.

Daftar Raja dan Ratu kerajaan Mojopahit Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara.
1. Raden Mas Aryo Binangun Purbengkoro Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara.
    Beliau berkuasa di nusantara sebagai kelanjutan Prabu Hayam Wuruk sampai tahun 1500 Masehi atau 1429 tahun saka. Raden Mas Aryo Binangun Purbengkoro Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara adalah seorang raja yang menganut aliran kepercayaan akulturisasi agama kristen,islam, hindu,dan buda. Ajaran aliran kepercayaannya berupa aliran kepercayaan " Sapto Dharmo". Aliran kepercayaan ini beliau kembangkan di wilayah sekitar hutan tarik dengan melibatkan beberapa para pengikutnya untuk mengajarkan di rumah ibadah.
Pada masa beliau berkuasa berhasil mengadakan pemulian kondisi kerajaan pasca perang paregrek.  Patih Ki Gede pandan Arang dan Patih Kiageng Seto diperintahkan untuk menghentikan sisa-sisa pemberontakan kerajaan Pajajaran dan sisa-sisa pemberontakan Ronggolawe di kawasan hutan Tuban dan sekitarnya yang ada di Jawa timur hingga daerah Jawa Barat. Atas kerjasama seluruh kerajaan yang ada di seluruh pulau Jawa maka kondisi pasca pemberontakan Ronggolawe dan pasca perang paregrek Pulau Jawa aman dan tentram. Beliau memiliki keraton terbuat dari limas berada di Dusun Jati Sari Desa Mojo Wuku kecamatan Kedamean Kabupaten Gresik , terbuat dari kayu Jati super yang telah seringkali mengalami pemugaran. Setelah perang kemerdekaan tahun1945 bekas keraton itu diubah menjadi rumah pribadi  yang sederhana oleh seketurunannya karena ketakutan terhadap tentara sekutu dan Jepang menyerbu lagi seperti pada masa perang kemerdekaan tahun 1945. 

Cucu terakhir beliau menjadi pemeluk agama islam yang sangat taat berkat pengaruh pengikut Raden Mas Giri loka Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara.  Sedangkan istana bekas istana Nyi Ratu Tunggul Manik di sebelah utara Desa Jati Sari telah ludes terbakar si Jago merah akibat dentuman yang sangat keras akibat terkena bom prajurit manca negara yang sedang bertempur menggunakan pesawat tempur pada tahun 1945. Awalnya tempatnya ditanami banyak bambu cukup luas, namun sekarang kondisinya bambu tersebut sudah tidak ada lagi. Lahan itu masih kosong karena sangat angker dihuni sekumpulan bangsa Jin dan dilindungi oleh prajurit bangsa Jin yang jumlahnya banyak sekali namun kelihatannya tidak berbusana keren. Makluk halus itu semuanya seperti manusia yang bodinya kekar dan kuat berjalan sangat jauh di udara. Anggota mereka menyebar ke seluruh nusantara - Indonesia hingga sampai Kabupaten Malinau ini . Di dalam hutan malinau kawanan bangsa Jin ini ada juga yaitu di kawasan hutan Sempayang lama dan kawasan Mangku Asar. Mereka senang bau harum kayu gaharu yang ada di wilayah hutan tersebut.

 2. Raden Mas Giri loka Jaya Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara.
Beliau adalah penguasa muda di kerajaan Mojopahit sebagai gantinya Raden Mas Aryo Binangun Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara yang memeluk agama Islam. Pada zamannya terjadi kesepakatan bersama antara pihak kanjeng sunan Syeh Maulana Malik Ibrohim dengan pihak Syeh Maulana Syarif Hidayatullah untuk bersama Raden Mas Sahid atau Sunan Kalijogo mendirikan kerajaan baru sebagai penerus kerajaannya berpusat di Deemak Bintoro. Dalam hal ini disepakati Fatahillah atau Raden Patah diangkat sebagai Raja Islam pertama di pulau Jawa. Sedangkan di wilayah sekitar lor kulon hutan tarik sampai daerah gresik disepakati bersama daerah pusat pengembangan islam di bawah tampuk pimpinan raja muda paduka yang mulia Raden Mas Giri Loka Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara. Banyak pesantren beliau dirikan bersama rakyatnya hingga akhirnya berkembang di pulau Jawa bahkan sampai luar pulau Jawa. Beliau juga mengirimkan santri-santrinya untuk membantu Raden Patah ketika diperlukan dalam pembangunan dan pertempuran melawan musuh-musuhnya di wilayah kerajaan Mojopahit Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara. 
Beliau hijrah ke daerah tepian gresik dan mendirikan kraton di daerah Gresik sebagai pusat pengembangan islam serta kekuasaannya di nusantara. Hampir setiap hari para santri saling bergiliran pulang pergi ke arah kasultanan Demak Bintoro bersama Kyai dan ulamak. Dua pusat kerajaan besar sebagai penerus kerajaan Mojopahit Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara mengembangkan pengaruh dan kekuasaannya gaya baru yang memadukan aliran kepercayaan dan islam kejawen serta islam yang murni ke seluruh penjuru nusantara.
Cucu beliau yang yang terakhir adalah Raden Ajeng Sinah Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara. Makam beliau di Dusun Jati sari Desa Mojowuku. Di samping Makam beliau dibangun Masjid Besar yang cukup Megah.


DAFTAR NAMA RAJA DAN RATU MOJOPAHIT DINASTI RAJASA RANI JAYA NEGARA


1.   Raden Mas Aryo Binangun Purbengkoro Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara ( 1389 -1550 M). 
Dalam catatan sejarah Majapait. Raden Mas Aryo Binangun Purbengkoro Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara disebut BRAWIJAYA .Dari beliau terlahir raja-raja dengan sebutan :
Brawijaya I (anak)
Brawijaya II (putu)
Brawijaya III (buyut)
Brawijaya IV (canggah)
Brawijaya V (wareng)
Brawijaya VI (udeg-udeg)
Brawijaya VII (gantung sewur)
2.   Raden Mas Giri Loko Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara (1550 M-1570M). 
3.   Raden Mas Wiryo Husodo Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara (1570 M- 1585 M).
4.   Raden Ajeng Nyi Ratu Ayu Tunggul Manik Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara (1585 M-1635 M). VOC mulai diizinkan berdiri.
"Mantra pangenger manik"
Cureng ojo siro mrene
Sipleng wis ono kene
Cureng ojo siro mrene
Si manik suryo bengkeleng wis ono kene
Yen lali  peno ilingo
Yo aku iki dulur peno sing tuwo dewe 
Saking Allah,(yahu yallah 3X).
5.   Raden Mas Ali Sanjoyomukti Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara (1635M – 1680M).
6.   Raden Mas Suryo Wiryowijoyo Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara (1680 M-1782M).
7.   Raden Mas Wasesomukti Waryonugroho  Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Nagara (1782 M- 1837M).
8.   Raden Ajeng Ni Mas Ayu Saraswati Wiryonagoro Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara  (1837 M-1879 M).
9.   Raden Ajeng Ni Mas Ayu Muktisari Wiryonagoro Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara (1879 M- 1911M).
10.                     Raden Mas Waryo Gumelar Sastro Ami Joyo Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara (18911 M-1945M). 
11. Raden Ajeng Nyi Ratu Ayu Parameswari Mukti Maha Rani Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara, penguasa bangsa Jin kawasan lor kulon hutan tarik.Beliau berkuasa  sejak tahun 1945 - sekarang. Pada tahun 1988 ia berpesan pada hari tuanya ingin mukso sehingga beliau berangkat bertapa di lereng gunung Anjas Moro selama tiga tahun dan kemudian berjanji pindah bertapa di lereng gunung Kelud hingga meninggal dunia saat gunung kelud tersebut meledak keras pada tahun 2014. Patih Pangeran Panji Budi Sasongko Waryo Gumelar juga mati di lereng bukit gunung Kelud, ketika pontang panting mencari beliau di tempat pertapaannyan dalam kondisi yang menggenaskan dan telah dimakamkan di lereng gunung Kelud tersebut.
 Sebagai gantinya diharapkan seorang yang memiliki jiwa dan semangat kebangsaan tinggi cinta tanah air dan bangsa, anti kolonialis dan pemersatu wilayah kerajaan Mojopahit. Memiliki kepribadian dan darah keturunan para raja dan ratu Mojopahit, serta memiliki ilmu kesaktian yang mumpuni misalnya beberapa ilmu kanuragan dan ilmu inti beladiri. Memiliki sikap sabar, menerima pemberian harta dan benda tanpa memaksa, bersungguh-sungguh, giat, mau mengalah, dan iklas jika memberi sesuatu. Para patih yang tidak mau disebutkan namanya sebelum terpilih penggantinya Nyi Ratu yang baru berusaha agar ada pengganti Nyi Ratu yang telah wafat. Dalam masa penantian semua sepakat untuk tetap setia kepada pemimpin besar revolusi Indonesia yaitu bapak Ir.Soekarno walaupun beliau sudah wafat pada tahun 1977.

Raden Mas Waryo Gumelar Sastro Ami Joyo Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara telah meninggal bersama kolonel Jarot di lereng bukit sama leak dekat bekas sumur minyak pada tahun 1945. Beliau dimakamkan di taman makam pahlawan Kedamean Gresik.  Kolonel Jarot berkuda dan bersenapan beserta rombongan melintasi kediaman beliau dan bersama beliau mereka bertempur dan akhirnya meninggal dunia mengusir penjajahan di Indonesia. 
 
Pada waktu itu Inggris, Belanda, Jerman, dan Prancis mengadakan serangan besar-besaran ke sekitar wilayah itu untuk menandingi bala tentara dari Jepang pada perang dunia ke-dua.
Tidak ada kelanjutan sebab warisan istana Nyi Ratu Tunggul Manik rusak akibat perang dunia ke dua. Di bekas keraton tersebut ditumbuhkan banyak bambu dan pada akhirnya semua bamboo tersebut dibersihkan diganti tanaman yang lain. 

Tempat tersebut  adalah tempat awal gubuk derita Raden Wijaya ketika lari meninggalkan kraton Singosari. Pada awalnya tempat itu sangat sunyi dan dimulai perintisan awal penebangan kayu hutan yang masih tergolong wilayah hutan tarik pada masa lampau. Hamparan yang sangat rata dan sangat subur dikelola beliau bersama pengikutnya hingga menjadi tempat rintisan utama pendirian kerajaan Mojopahit Dinasti Raden Wijaya. Sampai tahun 1984 masyarakat masih senang dengan padi campa yangg umurnya sekitar 4 nulan. Padi campa ini dikembang biakkan masyarakat sebagai cirikhas anak keturunan Nyi Ratu Putri Campa dari Mongolia. Pada campa sangat harum dan sangat enak dan punel, namun sekarang padi jenis ini sudah hampir punah kalah dengan padi yang berumur lebih pendek yang berupa padi VUTW (Varitas Unggul Tahan Wereng). Namun sebagian rakyat sekitar Kedung Pring masih ada yang menanam walaupun tidak banyak. 

Para prajurit yang datang dan pergi ke tempat tugasnya memakai Kuda sebagai tunggangannya, sehingga mampu melintasi jalan yang sempit. 

Patih Ki Gede Pandan Arang dan Patih Kiageng Seto dari tempat tersebut, diperintahkan mengumpulkan pasukan berkudanya untuk mendamaikan para pemberontak dari kerajaan Prabu Siliwangi dan dan para pemberontak dari wilayah kadipaten Tuban. Pada akhirnya kondisi aman dan damai dapat tercipta. Keinginan mendamaikan para pemberontak tersebut atas perintah Nyi Ratu Tri Buwono Tunggo Dewi yang disampaikan kepada Raden Mas Aryo Binangun Purbengkoro Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara. Nota tersebut disampaikan oleh patih Roh Boyo yang disimpan olehnya dalam bambu kecil.
Tiga hari setelah ditebang bambu-bambu tersebut maka  10 Raja dari golongan bangsa Jin sepakat pindah,  namun satu golongan bangsa Jin diharpkan tetap tinggal di bekas pusat kerajaan Mojopahit pertama kali didirikan. Sedangkan  9 golongan Jin tersebut pindah menyebar ke seluruh Nusantara hingga ada yang sampai di Kabupaten Malinau-Kalimantan Utara mendekati pusat kerajaan Bangsa Yakjut dan Makjud di Kalimantan tepatnya di daerah perbukitan wilayah Sempayang  masuk wilayah Raden Mas Supardi Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara. sedangkan  1 golongan Jin berada di daerah Mangku Asar Kabupaten Malinau sedangkan  7 golongan Jin yang lain belum ada kabar beritanya.  Namun baru-baru ini diberitakan rakyat bahwa satu golongan bangsa Jin dengan Rajanya tersebut berada di sebelah selatan dekat pusat pemerintahan Kabupaten Malinau, sedangkan 6 golongan bangsa Jin yang lain tersebut belum ada kabar beritanya.



Keterangan : 
1.Patih Wundiro dan patih Nalindro berkuasa saat masa peralihan dari zaman kolonialis hingga zaman merdeka tahun 1945. Makam beliau ada di wilayah lor kulon bekas hutan tarik.
2. Prabu Wikrama Wardana, berkuasa membentuk dinasti tersendiri. Beliau berada di wilayah Jawa tengah.Berikut ini para raja dan ratu Majapait dinasti Prabu Wikrama Wardana :
3. Nyi Ratu Gayatri,berkuasa membentuk dinasti tersendiri. Beliau berada di wilayah Majapait bagian utara yang pada saat ini wilayahnya meliputi Malaysia,Brunai,dan Singapura. Para keturunan beliau juga ada yang tinggal di pulau Jawa.
4. Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara, Dinasti Prabu Wikrama Wardana,dan Dinasti Nyi Ratu Gayatri pada saat Belanda dan Inggris berkuasa masih dalam satu kesatuan dibawah panji-panji bendera pusaka Majapait yaitu Merahputih. Namun setelah perang dunia ke-2 Dinasti Nyi Ratu Gayatri wilayahnya memisahkan diri akibat perundingan Meja bundar di Den Haag negara Belanda.
Selesai
                                             
 

Sabtu, 19 April 2014

KETURUNAN DARA PETAK - WONGSO (MELAYU – JAWA - BALI) DI NUSANTARA


Assalaamu 'alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
Dimuat ulang Oleh :    Dinasti Rajasa  Rani Jaya Negara.
Pengantar :
Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara  adalah dinasti kerajaan  melaksanakan dengan cara “Demokrasi Pancasila Indonesia” dalam praktek pemerintahan manusia, tetapi melaksanakan dengan cara  monarki/otokrasi pemerintahan  manusia gaib (bangsa Jin) di Mojopahit sehingga luas wilayah masyarakat bangsa halusnya  sama seperti yang digelar oleh Prabu Wikrama Wardana hingga Prabu Hayam wuruk.
Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara  adalah dinasti  yang beranggotakan sebagian keturunan  manusia siluman yang awalnya berdomisili di pulau Jawa namun menyebar ke seluruh nusantara karena penyebaran alamiah  dan non alamiah.  
Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara adalah dinasti baru setelah kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya telah runtuh karena dilanda perang Paregrek.  Peristiwa tersebut terjadi pada masa kejayaan Dinasti Raden Wijaya ketika itu raja yang berkuasa adalah Raden Mas Prabu Hayam Wuruk. Raden Mas Prabu Hayam Wuruk itu masih keturunan Nyi Ratu Tribuwana Tungga Dewi, saudara Raden Mas Prabu Jaya Negara.

Setelah Dinasti Raden Wijaya tumbang maka ada dinasti baru sebagai penggantinya karena seorang bangsawan muda gagah perkasa dinaikkan tahta atas persetujuan para pengikut patih Rangga Lawe yang masih setia. Beliau bergelar Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara. Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara adalah seorang pemuda gagah berani dari garis keturunan Raden Mas Jaya Negara putra kandung Raden Wijaya pendiri kerajaan Mojopahit.

Awal pemerintahan dinasti Rajasa Rani Jaya Negara.
Setelelah kerajaan Kute ditahlukkan oleh  Dyah Ayu Nyi Ratu Kencono Wungu beserta para patih dan prajuritnya, maka pulau Bali bergabung dengan wilayah kerajaan Mojopahit.
Dinasti Rajasa Prabu Wikrama Wardana telah mampu menyatukan wilayah kerajaan Mojopahit pada masa maha patih Gajah mada. Setelah Raden Mas Prabu Hayam Wuruk Rajasa Wikrama Wardana istirahat tidak mau melanjutkan kekuasaannya karena strees berat akibat perang Paregrek, maka sebagai kelanjutannya yang mengurusi wilayah tersebut adalah Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara.
Beberapa tahun kemudian Belanda dan Inggris datang untuk berdagang di Nusantara.  Dalam perkembangan selanjutnya Belanda dan Inggris untuk memudahkan keinginannya untuk memenuhi bahan dagangannya membentuk pemerintahan Hindia Belanda dengan status Quo  di Nusantara, Inggris juga membentuk pemerintahan dengan status Quo  didampingi Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara. Wilayah   kerajaan Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara adalah seluruh bekas jajahan Belanda dan Inggris di nusantara.
Dalam perjuangan menitih kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Dinasti Rajasa Rani  menempuh  dengan dua cara   “Dengan kerjasama” atau " Kooperatif" serta "non kooperatif".

Pengertian manusia Siluman :
Manusia Siluman adalah manusia yang jika zasatnya mati, ruhnya  masih hidup dan bisa datang jika diundang  dengan cara-cara tertentu  jika dalam keadaan tidak terikat atau terbelenggu.


Awal berdirinya Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara.

Patih Rangga Lawe memberontak karena ingin Menjadi Raja. Namun akhirnya patih Rangga meninggal di sungai Solo beserta beberapa pasukannya. Mereka kalah dan akhirnya sebagian besar pasukannya masuk ke kawasan hutan sebelah selatan kadipeten Tuban.  Mereka tetap melanjutkan keinginannya untuk menggulingkan tahta Raden Mas Prabu Hayam Wuruk dengan menentang pernikahan anak prabu Siliwangi dengan Raden Mas Prabu Hayam Wuruk, dengan cara membela calon menantu Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran.  Prabu Siliwangi Menolak lamaran Raden Mas Prabu Hayam Wuruk, akhirnya terjadi peperangan antara kerajaan Mojopahit dengan kerajaan Pajajaran yang dikenal dengan istilah perang paregrek. akhiranya  kerajaan Raden Mas Prabu Hayam Wuruk strees berat karena Prabu Siliwangi atau Calon mertuanya meninggal di lokasi pertempuran.


“ Bendera kerajaan Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara Merah-Putih”  tetap seperti semula  saat Raden Mas Prabu Hayam Wuruk berkuasa. Hal ini disebabkan karena ikatan persaudaraan yang sangat kuat para keturunan  Raden Wijaya sebagai leluhur mereka pendiri kerajaan Majapahit.

Setelah berhasil menumbangkan kerajaan Pajajaran maka  dibawah komando RM Aryo Binangun Purbengkoro Rajasa Rani Jaya Negara atau Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara menggelar kekuasaan baru dibantu oleh utusan dari negeri Campa (Cina). Setelah wafat masyarakat sekitar hutan tarik membuat patung RM Aryo Binangun Purbengkoro Rajasa Rani Joyo Negoro, namun setelah selesai mau dijadikan prasastai utusan Cina melarang karena kuatnya pengaruh islam , berkata " Pakai berpatung segala apakah kalian mau mati semuanya ?" . Masyarakat ketakutan, akhirnya patung tersebut di bawa oleh utusan dari Negeri Cina untuk di bawa ke Negara Cina, yaitu asal muasal dara putri cina yaitu Nyi Ratu Putri Campa yang merupakan dara cantik untuk dijadikan permaisuri hadiah kaisar cina Kubilaikhan kepada Raden Wijaya pada saat awal berdirinya kerajaan Mojopahit, karena beliau telah dapat mengalahkan pasukan Jaya Katwang atau Jaya Katong. Prajurit cina tersebut melarang masyarakat berpatung karena mengetahui bahwa pengaruh islam sangat kuat setelah istirahatnya Raden Mas Prabu Hayam Wuruk (1350-1389) dari kursi kerajaannya.

Susuhunan utama dinasti Rajasa Rani Jaya Negara adalah “ Panembahan Mayangkoro” Sultan Brawijaya VII  (Jawa Timur). 

RM.Aryo Binangun Purbengkoro atau Raden Mas Aryo Binangun Rajasa Rani Jaya Negara atau Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara  adalah nama aslinya dan  bergelar Sri Rajasa Rani Jaya Negara  “Sebagai pendiri Dinasti  Rajasa Rani Jaya Negara" berkedudukan di wilayah  timur laut bekas hutan tarik.

Tugas beliau sebagai Raja pertama dari Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara adalah mengambil alih tampuk kekuasaan  baru yang digelar oleh Prabu Hayam Wuruk setelah hancur berantakan karena dilanda perang paregrek. Selama Belanda dan Inggris menggelar kekuasaan Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara di nusantara terbantu, karena dengan bekerjasama dengan Inggris dan Belanda urusan penempatan  orang-orang kerajaannya serta urusan transportasi ke semua wilayah kerajaan Mojopahit semakin mudah.

Selama pemerintahannya para abdi kerajaannya selalu bekerjasama/kooperatif  dengan Inggris dan Belanda dalam menggelar kekuasaannya di Nusantara.  Namun pada akhirnya sekitar tahun 1939 kerjasama yang telah digelar mengalami gangguan/mulai non kooperatif  karena Jepang mulai memasuki wilayah nusantara.

Walaupun demikian setelah Indonesia merdeka kondisi hubungan antara Kerajaan Belanda dan Inggris tetap berjalan baik  tanpa kendala. Semangat anti kolonialis yang melanda nusantara setelah Indonesia merdeka (Zaman Orde baru) tidak mempengaruhi kerjasama antara Asia dan Eropa yang digelar Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara ini. Pada saat ini banyak mahasiswa yang dikirim ke Belanda dan Inggris untuk menindak lanjuti silaturahmi antar negara taklukan dan kerajaan penguasa yaitu kerajaan Hindia Belanda tempo dulu.

Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara tidak pernah memicu untuk mengusir Belanda dan Inggris dari Nusantara. Mereka pada saat perjuangan anti kolonialis memilih mengambil posisi diam atau netral namun pada akhirnya ikut perang juga mengusir semua kolonialis pada saat perang kemerdekaan. Setelah Nusantara-Mojopahit merdeka mereka tidak semuanya menghendaki negara persekemakmuran dengan Kerajaan Inggris dan Kerajaan Belanda untuk seluruh  wilayahnya dan tetap menginginkan seluruh bekas jajahan Inggris dan Belanda di negaranya  berbendera tetap satu yaitu  Merah Putih. Kesulitan Komunikasi karena dilanda perang besar akhirnya  yang terlihat kondisi nusantara seperti sekarang ini.

Memilih urusan wiraswasta, pedagang, petani, nelayan dan kehidupan politik adalah pilihan jalan hidup  yang pertama pada masa sekarang, sedangkan sebagai  pegawai pemerintahan adalah pilihan yang kedua dari  keturunan Dinasti Rani Jaya Negara. Namun pada akhirnya meningkat keinginannya menjadi abdi negara sepanjang tahun.

Keterangan:
Menurut Cerita Rakyat setempat sekitar daerah bekas hutan tarik, pada masa kecil Raden Mas  Rajasa Rani Jaya Negara senang bermain layang-layang. Layang-layangnya sangat besar seperti ganthole sesehingga anak kecil mampu dibawa terbang.

Pada masa kecil kategori kurus, beliau naik layang-layang (kalau zaman sekarang mirip ganthole) karena beliau memang sangat berani. Layang-layang terus membumbung tinggi dan dapat dipanggung atau dapat di tambat sehingga penduduk sekitar tempat beliau bermain melihatnya kecil sekali karena sangat tinggi. Pada kondisi seperti itu ada angin lesus (angin putar di musim kemarau) lewat dan memutuskan tali layang layang.  Bersama layang-layang terus membumbung tinggi terbang dibawa lesus hingga sampai jatuh ke negara Cina. Sampai di negeri cina tangan beliau hanya kelihatan sebelah saja karena disembunyikan di dalam bajunya sebab jari tangannya putus di sekitar tempat permainan pada saat dipulas lesus.

Utusan Kaisar Cina menolong beliau pada saat beliau terdampar di negeri Cina. Kaisar Cina memanggil Tabib ternama yang memiliki kesaktian yang luar biasa. 

Tabib tersebut memiliki seekor gagak yang dinamakan gagak rimang. Gagak rimang mampu terbag jauh sesuai perintah tabib. Gagak rimang disuruh terbang ke wilayah hutan tarik untuk mengambil potongan jari tangan Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara, setelah diperolehnya diberikan kepada tabib tersebut.

Tidak lama kemudian tabib tersebut memerintahkan punggawa Kaisar untuk menangkap burung hud-hud. Setelah punggawa kaisar Cina berhasil menangkap burung hud-hud tersebut diberikan kepada tabib.

Tabib tersebut mengambil liur burung hud-hud dan menyambung potongan jari tangan yang dibawa gagak rimang tersebut ke tangan Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara.  Tabib tersebut menyambung tangan yang terpotong dengan liur burung hud-hud lalu diperban sehingga benar-benar sembuh. Ramuan jamu tradisional juga diberikan kepada Raden Mas Rajasa Rani Jaya negara sehingga badannya kuat serta cepat sembuh.

Setelah sembuh, maka beliau di antarkan ke hutan tarik untuk dipertemukan dengan keluarganya.  Kedatangan tamu tidak di undang beserta anak kesayangannya,  maka kondisi yang haru menyelimuti masyarakat sekitar hutan tarik. 

Oleh sebab itulah maka setelah beliau menjadi raja pertama dari Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara tidak boleh dibuat patungnya.  Ada kekhawatiran dari pihak kekaisaran Cina ada gangguan terhadap patung tersebut.  Jika ada orang yang berani mengganggu patung maka ketika bagian jari tangan patung tersebut kelihatan puntung atau putus , itu dianggab merendahkan martabat kaisar Cina. Kaisar cina dan tabib tidak mau dikerjain oleh masyarakat yang usil  untuk memicu pertikaian. Selain itu, pengaruh yang besar pengaruh pesatnya perkembangan islam di nusantara juga membahayakan nasib pembuat patung.

                                                                                  Selesai

Sabtu, 12 April 2014

INTER MEZO KERAJAAN MOJOPAHIT GARIS KETURUNAN PRABU WIKRAMA WARDANA DENGAN PUTRI KENYA-KALIMANTAN


Assalaamu ;alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua
Setelah diadakan pengamatan oleh ketua perwaku kabupaten Malinau ternyata semenjak tahun 1901 dari kerajaan Mojopahit yang masih melanjutkan wangsanya yaitu wangsa  Raden Wijaya  ada 3  yaitu :
1.  Keraton Surakarta dengan garis keturunan Nyi Ratu Ayu Parameswari Sri Wardani Empu Kebi, ratu Mojopahit anak baginda Prabu Wikrama Wardana.  (Jawa dengan Jawa - India- Palawestu(pallawa)) Lahir dari keturunan ini raja-raja Surakarta di keraton Solo dan Nyi Ayu Siti Suhartinah – Soeharto presiden RI yang kedua (sudah almarhum) yang memiliki anak yang masih tergolong pengusaha terbesar yaitu  "Mbak tutut". Mereka adalah tergolong keturunan Raden Wijaya pendiri kerajaan Mojopahit dan memiliki dinasti tersendiri yaitu "Dinasti Wikrama Wardana".
2.     Tidak ada keraton karena tertimbun letusan gunung Welirang, Gunung Arjuna, Gunung Semeru yaitu Nyi Ratu Ayu Kencana Wungu  putri  Prabu Wikrama Wardana dengan putri Dayak Kenya dari Kalimantan. (Jawa  dengan Kalimantan - Amerika - Kenya) lalu menikah dengan keturunan Nyi Ratu Gaya Tri dan keturunan Raden Mas Prabu Jaya Negara. Setelah Prabu Hayam Wuruk strees berat akibat perang paregrek, dilanjutkan oleh Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara yang akhirnya membentuk dinasti sendiri dengan sebutan "Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara".  Mereka masih keturunan Raden Wijaya pendiri kerajaan Mojopahit. Lahir dari keturunan ini bapak Supardi,S.Pd,M.Pd ketua PERWAKU kabupaten Malinau yang pertama yang masih tergolong keturunan galur muni (permaisuri) dinasti Rajasa Rani Jaya Negara.
3.   Kerajaan Kute di daerah Bali yang putrinya dipersunting oleh  Prabu Wikrama Wardana. (Jawa dengan Bali – India- Palawestu). Setelah di jawa mereka juga menikah dengan para keturunan dari Nyi Ratu Gayatri serta selir Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara. Lahir dari keturunan ini adalah beliau bapak Ir.Soekarno presiden RI yang pertama (sudah almarhum). Beliau adalah termasuk Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara. Terlahir cucu beliau namanya Puan Maha Rani atau Ni Mas  Ayu Puan Maha Rani Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara.

Prabu Hayam wuruk adalah raja Mojopahit tergolong  dinasti namanya " Dinasti Raden Wijaya" Dinasti Raden Wijaya mengalami puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, setelah itu dinasti ini dianggab istirahat entah sampai kapan istirahatnya. Ada keturunannya prabu Hayam Wuruk dengan keturunan Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara namun silsilahnya dirahasiakan mengingat adanya politik hitam melanda di nusantara dengan pertimbangan biarlah mereka tetap menjadi orang-orang yang sangat kaya raya terlindung gangguan para pengikut politik hitam.

Kedua Dinasti yaitu Dinasti Wikrama Wardana dan Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara  masih belum pernah termashur namun masih terus merintis menuju kemashuran. 

“Kita harus bersyukur sebagai keturunan Nyi Ratu Kencana Wungu Tri Buwono Tungga Dewi  yang juga masih keturunan Pabu Jaya negara serta Nyi Ratu Gayatri bisa hidup di alam kemerdekaan ini lebih baik dengan adanya partai Demokrat yang berkuasa mulai tahun 2004 tersebut. Kepada bapak  Presiden Susilo Bambang Yudoyono beserta jajarannya atas nama keturunan Nyi Ratu Ayu Kencana Wungu dan keturunan Raden Mas Jaya Negara  serta keturunan Nyi Ratu Gayatri, kami  mengucapkan terima kasih”. Itulah kata ketua perwaku kabupaten Malinau bapak Supardi,S.Pd,M.Pd  melalui  tulisan ini, karena beliau adalah masih keturunan Nyi Ratu Ayu Kencana Wungu, keturunan Nyi Ratu Gaya Tri dengan keturunan Raden Mas  Rajasa Rani Jaya Negara yang hingga tahun 2004 berdomisili di pulau Jawa bersama keluarga besar beliau, namun  sekarang memisahkan diri setelah berkeluarga, menetap di pulau Kalimantan, propinsi KALTARA. Beliau hijrah bersama keluarga dari pulau Jawa ke pulau Kalimantan, istilahnya kembali mengabdi kepada leluhur putri, istri Prabu Wikrama Wardana raja Mojopahit dari suku Kenya yaitu leluhur Nyi Ratu Ayu Kencono Wungu dengan keturunan Raden Mas Rajasa Rani Jaya Negara.
Makam patih Roh Boyo, pengawal Nyi Ratu Ayu Kencana Wungu  keturunan Putri Dayak dengan Prabu Wikrama Wardana Raja Mojopahit, masih  ada dan berada di Desa Randegan, Kecamatan Dawar Blandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Saat ke Jawa pak ketua  perwaku kabupaten Malinau sempat nyekar ke makam Patih Roh Boyo dan berdoa bersama keluarga. Nuansa mengenang kejayaan kerajaan Mojopahit saat Nyi Ratu Ayu Kencana Wungu berkuasa di Nusantara pada waktu zaman dahulu  menyelimuti benak beliau, setelah itu melanjutkan perjalanannya lagi, lalu kembali lagi ke pulau Kalimantan karena beliau beserta keluarganya sudah menetap di pulau Kalimantan. Istri beliau namanya Maria Ulfah bekerja di RSUD  dikaruniani 3 orang anak yaitu :
1.   Adi Putra Purwa Nugraha (ADI  PPN) sekarang tingkat Akhir  sederajat SLTA di pondok pesantren Gontor- Jawa Timur.
2.      Bagus Leksana Dwi Nugraha  (BAGUS LDN) sekarang di SMPN-2 Kelas 1 Malinau Kota.
3.      Rahmawati Tri Nugraheni ( Rahmawati TN) sekarang duduk di kelas 3 SDN 005 Malinau Kota.
Di pulau Jawa, saudara tertua beliau adalah  SETO, sedangkan saudara  termudanya bernama RANI. Tiga Orang menjadi Abdi Negara  dan abdi mayarakat yang lainnya abdi masyarakat.  Saat beliau remaja diambil anak oleh paman beliau karena tidak punya anak, yaitu bapak RASIO Rajasa Rani Jaya Negara (tidak punya anak dan rumahnya dulu paling besar se kabupaten MOJOKERTO  dan kategori mewah) namun tidak ada yang mengurusi yang semenjak usia 17 tahun hingga wafat sekitar usia 69 tahun. Bapak RASIO wafat karena sakit kepala dan strook hingga tidak bisa makan (kram rahangnya) karena terlalu banyak makan daging bebek yang berlemak. Rumah besar dan tanah beliau ditinggalkan oleh bapak Supardi,S.Pd,M.Pd karena beliau ingin mengabdi ke daerah leluhur Nyi Ratu Ayu Kencana Wungu yaitu putrinya istri Prabu Wikrama Wardana Raja kerajaan Mojopahit pada waktu dulu.

                                                                                            Selesai

Rabu, 19 Februari 2014

UCAPAN SELAMAT KOMISARIAT DPD PERWAKU KAB. MALINAU

Assalaamu 'alaikum Wr.wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
Oleh : Pengurus inti dan anggota komisariat DPD perwaku kabupaten Malinau-Kaltara. 

Kepada ketua PERWAKU Kab. Malinau (Supardi,S.Pd,M.Pd).
"SELAMAT MELAKSANAKAN TUGAS DALAM JABATAN BARU SEBAGAI PENILIK ATAU PENGAWAS SMA/SMK/SPP  WILAYAH KABUPATEN MALINAU"  
Semoga Allah SWT. selalu melindungi  untuk selamanya sehingga selalu sukses dalam bertugas. Aaamiin.  (Malinau, 19 Pebruari 2014).
 

Sabtu, 10 Agustus 2013

UCAPAN SELAMAT

DEWAN PENGURUS DAERAH PERHIMPUNAN CENDEKIAWAN LINGKUNGAN INDONESIA KABUPATEN MALINAU MENGUCAPKAN SELAMAT HARI RAYA IDHUL FITRI 1 SYAWAL 1434 H

MINAL AIDIN WAL FA'IDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN