Senin, 22 Desember 2014

PENGARUH PEMBUATAN SELAT KARIMATA TERHADAP LINGKUNGAN PERAIRAN LAUTAN NUSANTARA




Oleh : RM Supardi ,S.Pd,M.Pd Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara.
Assalaamu ‘alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
VOC berdiri tahun 1602 Masehi di kerajaan Mojopait. VOC pada awalnya merupakan persekutuan pedagang eropa yang di dalamnya isinya adalah para bangsawan Belanda dan Inggris. Mereka sangat rukun namun pada tahun 1817 mulai renggang karena :
1.  Gubernur Hindia Belanda bersama Inggris merubah tanah status tanah kerajaan Mojopait ( Bhs.Indonesia = Majapahit) yang berkuasa pada saat itu Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara menjadi status Individu atau perorangan karena bermaksud memungut pajak tanah dan pajak kepala.  Tanaman karet Inggris dari anyer hingga panarukan banyak sekali. Belanda mulai iri penghasilan Inggris dari pulau Jawa. Sikap iri ini diketahui oleh pihak kerajaan Mojopait yang juga sewot karena tanah kerajaannya telah dibuat status tanah perorangan dengan harapan pemerintahan Indisce Compagnie mendapat penghasilan dari sector pajak.
Karena Belanda sangat cerdik berkolusi dengan pihak kerajaan Mojopait, maka perhatian kerajaan Mojopait sangat besar padanya, akibatnya kepercayaan rakyat kepada Inggris melemah. Inggris mulai kalang kabut pasca romusa jalan Anyer-Panarukan sebab jalan tersebut dinilai oleh rakyat lebih menguntungkan Inggris dalam pengangkutan getah karet, sehingga sabotase rakyat mulai dirasakan oleh Inggris. Melalui perundingan antara Belanda dan Inggris disaksikan Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara diputuskan agar Inggris pindah ke Malaka  karena Malaka dan sekitarnya telah menuduh Mojopait sebagai penjajah, padahal Inggris yang lebih sering singgah di negeri itu karena menanam karet di wilayah Malaka dan Malaya. Alasan itu dirahasiakan tetapi terbongkar oleh upas Inggris pada saat itu.

Sikap anti bendera merah putih kerajaan Mojopait di Malaka dan sekitarnya (Malaya sekarang Malaysia dan Brunai Darussalaam) telah diketahui pihak kerajaan Mojopahit. Melalui utusan dari Sultan Malaka dan Sultan Bulungan diberitakan bahwa Malaka dan sekitarnya (Sekarang Malaysia, Brunai, dan Singapura) ingin desintegrasi dari Mojopahit yang selama itu telah menggelar kekuasaannya bersama Inggris dan Belanda. Akhirnya wilayah kadipaten sultan bulungan dibagi dua. Sebelah diperintah Inggris-Mojopahit sebelahnya diperintah Belanda-Mojopahit.

Keputusan pemindahan Inggris ke Malaka dan Malaya dimaksudkan agar rakyat  mengetahui secara langsung tindakan Inggris tanpa campur tangan kerajaan Mojopait yang bekerjasama dengan pemerintah Hindia Belanda.
2.  Sikap kerajaan Mojopahit yang sangat Intim dengan Belanda diketahui keturunan Inggris dengan pribumi (upas Inggris). Setelah Inggris di tempatkan di Malaka dan sekitarnya untuk menguasainya dan tidak lagi boleh ke Jawa Dwipa untuk urusan kekuasaan maka keturunan Inggris dengan pribumi (Indo-Inggris) melalui Kyai Mojo berontak kepada Belanda. Belanda sangat kesulitan memadamkan pemberontakan karena pemberontak diam-diam mendapat kiriman senjata dari Inggris. Jalinan yang kuat antar pemberontak yang sangat kuat melibatkan Sentot Alibasyah Prawiro Dirjo, Pangeran Diponegoro, dan Imam Bonjol. Belanda mengalami kerugian besar. Belanda sangat dendam kepada kubu muslim dan Inggris sehingga :
1.  Sultan Adipati Iskandar Muda (Adipati adalah gelar sultan yang telah bernaung di wilayah kerajaan Mojopait, sehingga status wilayahnya adalah kadipaten setingkat kabupaten pada zaman sekarang) yang telah gigih dalam mempertahankan bendera merah putih beserta pengikutnya yang mayoritas para pendekar Mojopahit  diserang belanda hingga pada akhirnya dua bendera berkibar yaitu bendera merah putih dan Belanda berdampingan di kadipaten tersebut. Sultan Iskandar Muda adalah Sultan yang paling hebat dan paling tangguh karena keluarga dan rakyatnya di wilayahnya selama Mojopahit berkuasa hingga tahun 1901 hanya mengibarkan bendera Merah putih saja. Sebagai penghargaan kepada beliau negerinya dijadikan propinsi yang pertama di NKRI.
2.  Antara pulau Sumatera dan Jawa akan dipisahkan dengan bom Dinamit (TNT) seberat 100 ton agar crude oil yang bergerak ke Malaka dan sekitarnya  terdorong ke pulau Tarakan (sekarang pulau Tarakan masuk wilayah Kalimantan Utara atau KALTARA).
Selama kurun waktu dari tahun 1817 - 1884 Belanda memerintahkan pemungutan pajak. Para raja khususnya Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara dan pengikutnya di beri beban penagihan pajak dan menahan uang pajak hingga terkumpul banyak. Setelah terkumpul banyak uang pajak itu disetorkan ke pihak Belanda. Di Belanda uang itu digunakan untuk biaya operasional kerajaan termasuk pembelian Bom untuk membuat selat Karimata. Pada tahun 1884 niat pengeboman dilaksanakan tepat di cekungan gunung Krakatau, disaksikan oleh Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara dan setelah itu Dinasti Rajasa Rani Jaya negara menamai dengan sebutan “ Selat Kari Mata”.  Kari artinya tertinggal, mata artinya penglihatan. Diharapkan berikutnya oleh Dinasti Rajasa Rani Jaya negara kekakuan Malaka dan sekitarnya yang getol memisahkan diri pada akhirnya tinggal Singapura dan Brunai Darrussalam berbendera selain merah putih, sedangkan Malaysia yang pada akhirnya kekurangan minyak mau tidak mau pasti akan menyerah dan mengibarkan bendera merah putih lagi karena perlu minyak dari pulau Tarakan, dengan prinsip “Daripada beli, mendingan kembali lagi seperti tempo dulu”.
Setelah ada laporan dari Malaka , memang benar mereka ingin memisahkan diri karena ada sungai yang muaranya kaya minyak yaitu di sekitar Bandar Seri Begawan.
Tepat 100 tahun keinginan mendirikan kerajaan baru dikabulkan yaitu tahun 1984 berdiri kerajaan Brunai Darussaalam yang memiliki bendera sendiri.
Jika Malaka dan sekitarnya (dalam hal ini Malaysia) pada akhirnya kekurangan minyak bumi akibat kuatnya arus dari laut Jawa ke arahnya serta kuatnya arus dari selat Malaka mereka akan mengibarkan bendera merah putih lagi. Dengan demikian jika seluruh wilayah Mojopait di blok hitam, maka yang terlihat gambar model “Ninja hitam” bermata dua yang sebelah sipit yang sebelah bundar. Kalau anak kecil di tanya “ Gambar apa ini ? “ tentu saja ia akan menjawab “ Gambar ninja sedang membidik bajak laut yang akan masuk wilah merah putih terutama yang melalui selat Malaka. Hahahahaha………….lucu ya….hahaha….. “.Lalu penanya tentunya berkata “ Yang lucu itu bayi - bayi “. Dalam kondisi sekarang ini karena status Malaysia adalah pisah tanpa pepera maka dikatakan sebagai NKRI -2 dengan bendera berbeda, sedangkan Indonesia dikatakan sebagai NKRI-1.

Catatan :
1. Dentuman sangat keras itu akhirnya memisahkan dua pulau yaitu pulau Sumatera dan Pulau Jawa.  Akibatnya pada saat itu Malaka dan sekitarnya terendam banjir dan didatangi banyak binatang misalnya orang hutan, monyet, macan, buaya, burung elang, ikan paus, ikan lumba-lumba, kura-kura, ular, dan binatang-binatang lain. Inggris dan pengikutnya panen raya binatang yang mayoritas diperdagangkan setelah menjadi kulit dan daging binatang ke wilayah asia dan eropa. Setelah peristiwa itu limbu atau pusaran air di wilayah sekitar Malaka semakin deras sehingga material dari daratan semakin banyak menjadi santapan ikan yang berkumpul. Semakin bertambah tahun semakin banyak ikan berdatangan, namun kotoran ikan setelah mengalami reaksi hidrolisis dan reaksi saponifikasi melayang-layang bergerak menuju pulau Tarakan dan terus menerus mengendap dan meresap ke dasar perairan menuju sumur minyak di Pulau Tarakan. Akibat adanya selat Karimata maka Malaka dan sekitarnya ( Malaysia, Brunai, dan Singapura) akhirnya hingga pada saat ini kaya ikan sedangkan pulau Tarakan terus menerus kedatangan bahan crude oil dari lautan yang berada di utara pulau Kalimantan akibat tekanan debit air laut yang meningkat. Dengan kata lain Malaysia, Singapura, dan Brunai kedatangan ikan sedangkan pulau Tarakan kedatangan bahan crude oil yang berubah menjadi crude oil sesampai di sumur minyak pulau Tarakan.
2. Pada saat memungut pajak ada beberapa peristiwa :
a. Rakyat ada yang mendapat hukuman karena tidak membayar pajak.
b. Penyimpan pungutan pajak (Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara) sebagian ada yang mendapat hukuman dalam penjara karena uang pajak yang dikumpulkan belum disetorkan kepada Belanda hilang di curi penjahat, dirampok penjahat, sedangkan pihak Belanda menolak alasannya. Dalam penjara disiksa oleh para upas Belanda hingga sekujur tubuhnya kelihatan BIRU. Walaupun demikian Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara yang tidak terganggu oleh kasus kejahatan semakin hari semakin banyak perolehan pajak dari rakyat sehingga setoran pajak kepada Belanda semakin banyak.
3. Para pengikut Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro,dan Kyai Mojo tidak mau dipungut pajak, mereka melawan Belanda, namun Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara beserta pengikutnya yang setia tetap berusaha keras tetap melanjutkan memungut pajak dari rakyat karena perintah Goverment Belanda. Kesetiaan dan kerja keras Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara kepada Belanda karena adanya minat untuk membuat selat Karimata untuk menumpas kelompok pemfitnah Mojopahit di Malaka dan sekitarnya  sekaligus memberi tambahan secara kontinyu menu binatang laut kepada Inggris dan daerah koloninya (agar tidak murka) serta  menggeser bahan crude oil agar mengendap secara kontinyu selama-lamanya menuju ke sumur Pulau Tarakan melalui peningkatan tekanan/dorongan  debit air dari laut Malaka dan sekitarnya (Malaysia, Brunai, dan Singapura) sehingga pulau Tarakan menjadi sarang minyak bumi terbesar di kawasan Asia untuk memenuhi kebutuhan minyak serta kesejahteraan : 

a. Para keturunan Raja/Ratu  Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara dan rakyat pribumi.
b. Peranakan Belanda-Pribumi. 
c.  Umum (Dunia) khususnya Belanda.
SELESAI

Tidak ada komentar: