Assalaamu 'alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
Oleh : Supardi,S.Pd,M.Pd/Supardi Suryaningrat Rajasa Rani Jaya Negara/Ketua Perwaku Kabupaten Malinau.
A. Keris paman Maha Patih Gajah Mada (Kami sebut paman karena beliau galur murni saudara muda Raja/Ratu Maja Pahit).
Unsur pemerintahan :
1. Wilayah (urusan patih)
2. Rakyat
3. Penguasa (urusan Ratu/Raja).
4. Aturan
Setiap patih dan setiap Raja atau Ratu jika meninggal ruhnya bersemayam di senjata atau benda pusaka kerajaan. Mereka tidak berkumpul di alam penantian melainkan hidup di langit tingkat pertama atmosfer bumi) beraktifitas berkaitan wilayah terhadap rakyatnya. Terkadang di antar mereka ada yang menampakkan diri di depan atau terlihat oleh rakyatnya menginjak bumi walaupun sekejab karena suatu urusan tertentu. Karena kerajaan -kerajaan itu disatukan oleh patih Majapahit atas perintah Raja dan Ratunya maka pada saat-saat tertentu mereka bersemayam di dalam keris paman Maha Patih Gajah Mada sebab beliau adalah komandan/pemipin para patih atau Maha Patih kerajaan Nusantara Majapahit.
Rakyat jika meninggal ruhnya menuju alam penantian dan tidak ada lagi urusan dengan yang ditinggalkan.
Mereka hidup di alam penantian bersama dan beraktifitas di dalamnya.
Keris paman Maha Patih Gajah Mada ,Keris berlekuk 7 kepala burung berhias naga sekarang kondisinya mulus tidak ada cacat.
Keris ini penghuninya bangsa halus yang meliputi Wong alus dan Jin peri. Wong alusnya adalah Raja/Ratu dan patih setiap kerajaan yang disatukan menjadi kerajaan Nusantara Mojopahit.
Pada mulanya keris ini di bikin oleh empu Gandring di wilayah kadipaten Tumapel Jawa Timur. Keris tanpa rangka ini digunakan ken Arok untuk menyatukan wilayah Kadipaten Tumapel dan wilayah kadipaten Lumajang menjadi kerajaan Singosari yang berpusat di Malang Jawa Timur.
Kerajaan Singosari dipimpin oleh raja-raja keturunan Ken Arok dan Tunggul Ametung dengan permaisuri utama Kendedes dan Ken Umang sebanyak 7 orang raja silih berganti. Raja terakhir kerajaan Singosari adalah Raden Mas Jaya Katwang atau Raden Mas Jaya Katong. Beliau adalah Raja keturunan Ken Arok dengan Ken Umang.
Jaya Katwang terbunuh oleh Raden Wijaya. Raden Wijaya masih keturunan Tunggul Ametung dan Ken Dedes.
Keris empu Gandring dari tangan Jaya Katwang direbut oleh Raden Wijaya yang bersenjata Kujang seibi angin (colok rancang) warisan eyang putri beliau penguasa kerajaan Pajajaran di Jawa barat.
Setelah menang beliau dan pengikutnya selalu dimarahi(diamuk) oleh eyang putri beliau yang juga eyang Jaya Katwang, karena pengaruh yoni keris empu Gandring meliputi suasana kerajaan yang ditinggal mati oleh Jaya Katwang.
Karena amukan berupa omelan (diomeli)terus menerus membuat Raden Wijaya tidak betah di rumah. Oleh sebab itu keris empu Gandring dan kujang seibi angin di bawa pergi bersama pengikutnya ke wilayah hutan semak belukar. Mereka dipengaruhi Jin colok Rancang agar berjalan terus hingga sampai di wilayah tepi hutan Tarik bagian utara yaitu di daratan yang hamparannya sangat rata dan sangat subur atau loh. Sekarang kawasan yang masih bersisa berupa grumbul singit yang banyak bangsa halusnya dan peninggalan benda pusaka kerajaan yang terpendam dalam tanah dan jika ada yang menemukan kategori mahal harganya di simpan di musium Trowulan Mojokerto.
Beliau mendirikan kerajaan di sekitar grumbul singit tersebut dengan sebutan kerajaan Nusantara - Majapait. Diberi nama Majapait karena ketika menumbang hutan sabat pada saat itu banyak diketemukan tanaman yang sangat pait berbuah bulat dan besar. Tanaman tersebut namanya Maja atau Mojo.
Mereka gemar menanam padi sehingga arealnya sangat luas. Kerajaan yang dibangun mulai terkenal karena banyak panenan dari tanah datar yang sangat luas itu.
Untuk pengankutan hasil panen mereka memakai kuda, sehingga kuda di wilayah tersebut hukumnya "haram jika manusia memakannya".
Setelah banyak hasil dan mulai terkenal kerajaan Nusantara Majapait pindah ke tepi sungai brantas Mojokerto. Hal ini dilakukan kerena keinginan punggawa kerajaan untuk lebih di kenal keberadaannya di Nusantara dan Dunia dengan memanfaatkan jalur transportasi air sungai. Sungai brantas adalah sungai terlebar di pulau Jawa sehingga kapal pedagang mudah memasuki sungai tersebut. Sungai brantas memiliki dua cabang yaitu sungai porong dan sungai Mas. Sungai Mas memasuki wilayah surabaya. Dari surabaya inilah kaum pedagang keluar masuk menuju pusat kerajaan Nusantara Majapait.
Keris empu gandring (keris paman Patih Gajah Mada) adalah jenis keris jenis Amuk untuk ekspansi wilayah. Puncak ekspansi wilayah adalah ketika keris empu gandring ini dipercayakan kepada paman Patih Gajah Mada untuk melaksanakan ekspansi sehingga luas wilayah Nusantara Majapait meliputi Malaysia,Brunai Darussalaam, Singapura dan Indonesia pada saat ini. Yang menitahkan agar keris empu Gandring itu di bawa oleh paman patih Gajah Mada adalah Nyi Ratu Tribuwono Tunggo Dewi ibu kandung prabu Hayam Wuruk. Empu Barada dari gresik disuruh membuat rangkanya, lalu di beri nama Mada pada gagangnya selanjutnya di beri ukiran motif negeri Thailand dan dihiasi ayat alqur'an laqaula wala kuwata ila billahi aliyul adzim pada rangkanya.
Selain itu keris paman Maha patih Gajahmada memiliki kemampuan untuk mempersatukan dengan cara dialog atau damai karena Wong alus dan Jin penghuninya bersifat mendahulukan perundingan daripada pertempuran.
Karena sumpah paman Maha Patih Gajah Mada menggunakan dan disaksikan keris beliau pada tangan kanan dan di acungkan ke langit serta disaksikan oleh seluruh tamu utusan setiap kerajaan Nusantara Majapait yang telah disatukan pada zaman pemerintahan prabu Hayam wuruk. maka penunggu keris paman Maha Patih Gajah Mada selalu berusaha menjaga dan mempertahankan sumpah beliau yaitu kesatuan wilayah Nusantara Mojopahit yang meliputi Brunai Darussalaam,Malaysia,Singapura, dan Indonesia sekarang ini. Mereka disatukan oleh paman Maha patih Gajah Mada melalui panji-panji(plakat) kerajaan Nusantara Majapait yaitu bendera Merah Putih dan keris kerajaan Singosari-Majapait yang menjadi milik paman Maha Patih Gajah Mada tersebut.
B. Kujang atau colok Rancang seibi angin dan cakrabuana.
Penunggu senjata ini adalah para kaum laki-laki bangsa Jin yang sangat galak. Jika memasuki gunung beramai-ramai mereka mampu meletuskan gunung karena jenis JIn tahan api.
C. Pedang Kumbara.
Penunggu senjata ini laki-laki bangsa Jin yang sangat baik dan juga sangat galak. Jika memasuki lautan ia mampu mengguncangkan lautan hingga nampak tsunami. Jin ini tahan air dingin.
D. Keris Megalamat
Penunggu senjata ini sangat baik juga sangat galak. Para Jin penunggunya adalah pemegang amanat sumpah paman Maha Patih Gajah Mada namun berat sebelah, maksudnya mendahulukan pertempuran daripada perundingan.
Karena berat sebelah, maka peta kerajaan Nusantara Majapait setelah keris ini dipegang oleh Ir Soekarno untuk menggelar kekuasaan di atas bumi kerajaan Nusantara Majapait hasilnya yang merah putih hanya Indonesia, sedangkan bekas jajahan Inggris menjadi persekemakmuran Inggris yaitu Negara Brunai Darrusalaam, Singapura, dan Malaysia berbeda bendera.
Oleh sebab itu maka agar tidak berat sebelah keris paman Maha Patih Gajah Mada yang sekarang menjadi milik saya ini bisa digunakan mempersatukan Nusantara Majapahit lagi sehingga pada akhirnya semua wilayah tersebut di atas berbendera Merah putih.
Untuk menuju utuh lagi tentunya melihat situasi, karena semua itu harus melihat Amerika yang merasa dirugikan oleh Inggris dan Belanda. Harga tanah sangat mahal, wilayah Amerika selatan yang luas dibagi lima oleh Inggris dan Belanda menuruti keinginannya terhadap perkebunan.
Wilayah yang luas dan menjadi lima negara yang di antaranya termasuk SURINAME di dalamnya itu
Kedepannya akan menjadi Yahudi kedua untuk melawan kerajaan Brunai Darussalam,Singapura,dan Malaysia atas prakarsa dunia pandeganya Amerika. Mayat mereka setelah mati bertempur di wilayah ketiga negara tersebut sudah tentu masuk ke sumur minyak di ketiga negeri tersebut dan selebihnya ke sumur minyak Tarakan.
Catatan untuk di renungkan :
Tahun 1967-2011
Prasarat "bacaan di bloger ini yang di muat sebelumnya".
Tarmihim dengan AISYAMAN
Targethukhim dengan AISYAMAN
Bunyi apakah Tar atau bahasa balinya "Thar" itu ?
Kalau perang sangu mi ataukah gethuk ?
Apa yang terjadi jika orang perang di Timur tengah hanya dapat kiriman mi bukan kiriman gethuk karena jalur transportasi gethuk sulit dilewati sebab ada perang?
Mi = singkong kering diubah jadi makanan
Gethuk = singkong basah diubah menjadi makanan dicampur dengan parutan kelapa tua.
Kalau nggak mau kirim gethuk berarti ada yang senang gethuk, negara asia ini manakah yang senang gethuk untuk besar-besaran body ? lalu akibatnya apa di jalur pengiriman dan negara yang senang gethuk untuk gendut-gendutan badan?
REBUTAN GETHUK
Rebutan gethuk, dapat dilakukan dengan cara menghambat jalur transportasi ke luar negeri. Jika terhambat, gethuk mudah basi.
Selesai