Rabu, 01 April 2015

STOP PERANG DAN KONSEP PENYATUAN WILAYAH MALAYSIA,BRUNAI DAN SINGAPURA YANG SANGAT TEPAT DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN KE NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERSATU



Ditulis oleh “ Supardi,S.Pd,M.Pd”
Sifat tulisan “Mengedepankan perundingan menolak serangan langsung gaya bung Karno dan Gaya Amerika serta Gaya Jepang”.
Nuansa tulisan bersifat “Pendapat”
Assalaamu ‘alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.

Tujuh puluh lima persen (75%) pembaca berpendapat “Saya tidak percaya kebenaran tulisan di bawah ini, yang terjadi pasti pada masa yang akan datang adalah Amerika  akan mengusir warga negara nusantara dan keturunannya di negara Suriname dan sekitarnya (lima negara) untuk berperang melawan Brunai Darussalaam,Singapura,dn Malaysia ketika Amerika krisis minyak bumi dan harga tanah mahal karena jumlah penduduk meningkat. Amerika sebagai penyuplai senjata dan peralatan mereka sedangkan Inggris mempersenjatai ketiga negara persekemakmurannya tersebut. Serangan mereka dipimpin Amerika pasti akan tiba-tiba tanpa berunding terlebih dahulu, sehingga ketiga negara tersebut yaitu Negara Malaysia,Brunai Darussalam, dan Singapura pasti hancur".,

Dari penulis : “Boleh saudara tidak percaya, hormatilah pendapat ini, saya memastikan  95% pembaca  mendukung".

Hambatan tulisan ini adalah :
1.  Pencuri dan penjarah harta kekayaan (tembak saja)
2.  Pengedar Narkoba (tembak saja)
3.  Perampok (tembak saja)
Hambatan selanjutnya adalah negara Industri yang perminyakannya  memanajemen mayat manusia hasil perang setelah tertimbun di tanah atau terakumulasi dengan air dan tanah menjadi crude oil, sebagai pihak yang dicurigai adalah utusan perminyakan ;
4.  Utusan Jepang (tembak saja Jika tidak mau memanajemen bio energy.
5.  Utusan Inggris (tembak saja) jika tidak mau memanajemen bio energy.
6.  Amerika (tembak peluru besar saja)  jika tidak mau memanajemen bio energy negaranya, karena ada warga kulit hitamnya yang jika malam hari gara-gara kulitnya bisa tabrakan jika jalan pada jalan yang tidak ada penerangan. (catatan; ada dua sebab yaitu sebab industry dan sebab untuk keselamatan warna kulit hitam).

Langkah –langkah penyatuan.
1.  Mintalah kepada Amerika serikat pernyataan tidak mengusir warga Nusantara-Majapahit yang berada di negara Suriname dan negara sekitarnya yang termasuk Amerika selatan, untuk tidak di adu dengan Negara Brunai Darrussalam, Malaysia, dan Singapura, karena ketiga negara tersebut persekemakmuran  Inggris.  Hal ini disebabkan karena Inggris dan Belanda pada zaman dulu menjajah Nusantara Majapait dengan merubah namanya kerajaan Hindia. Inggris dan Belanda mengirimkan rakyat Nusantara Majapait ke negeri Amerika selatan tersebut dan dibuatkan negara di Amerika Selatan.
2.  Pernyataan tidak menyerang Inggris dan persekemakmurannya yaitu Brunai Darussalaam,Singapura,dan Malaysia dari Negara Jepang karena alasan dendam perang dunia ke dua.

3.  Setelah memperoleh surat pernyataan yang syah ditanda tangani Presiden dan ketua perwakilan Rakyatnya dan Komandan tertinggi Militer dua negara tersebut, maka dua surat pernyataan tersebut di berikan kepada perwakilan Inggris di Malaysia atas nama persekemakmurannya dan diketahui pemimpin tertinggi wilayah Brunai Darussalaam,Singapura, dan Malaysia.

Mintalah pernyataan bahwa negara Brunai Darussalaam,Singapura,dan Malaysia bersedia kembali menjadi negara kesatuan dengan Republik Indonesia dengan satu pertanda yaitu berkibarnya bendera merah putih di ketiga negara tersebut.

ADA DUA KEMUNGKINAN JAWABAN.
1.  Menolak
2.  Kembali lagi
Penyelesaian masalah ;
1.  Menolak.
Jika mereka menolak maka temuilah barisan raja Majapait Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara (Misalnya mantan patih ke-25 yaitu Raden Mas Supardi Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara) untuk menghadap lagi dengan dua lembar bukti pernyataan dari Jepang dan Amerika Serikat tersebut. Jika hasilnya oke, maka proses penyatuan berhasil. Jika hasilnya menolak maka dilimpahkan kepada Barisan Kabinet Presidentil Dibawah komando Presiden pengembalian wilayah melalui perundingan dilakukan.
Jika hasilnya oke berarti proses penyatuan berhasil.
Jika hasilnya menolak berarti “ Siap Perang”.

Tetapi jangan dulu menyerang.
Limpahkan lagi ke Barisan Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara untuk berunding. Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara akan mengingatkan bahwa jika perang terjadi maka perang akan cukup lama karena sistem gerilya atau tembak pilih. Akibatnya stok makanan, minuman, dan obat-obatan  dari arah sebelah kanan peta Borneo tidak bisa memasuki wilayah India,Cina,Birma,Laos,Kamboja,Banglades,India, Pakistan,Iraq,Kuwait, dan lain-lain. Biasanya yang tertuduh sengaja menolak di asia adalah Jepang karena Jepang telah mengaku saudara tua Asia, yang perlu makanan banyak untuk sumonya dan minyak bumi akibat banyak pesumo yang diharapkan cepat banyak yang mati kalau sudah banyak yang gemuk.
Jika peperangan berlangsung lama maka negara-negara tujuan makanan,minuman,dan obat-obatan tersebut marah atau murka lalu membombardir lautan dan selat di Malaysia,Singapura,dan Brunai Darussalamm serta menjatuhkan bom ke laut Jepang sehingga perang terhenti. Cina yang jual senjata juga kena bom.
Nusantara Majapait bagian utara yaitu Malaysia,Brunai Darussalaam, serta Singapura rusak dan banyak manusia mati yang pada akhirnya menjadi crude oil di sumur-sumur minyak.
Dengan mengingatkan seperti itu kalau pihak Inggris yang menggelar persekemakmuran terhadap Malaysia,Brunai Darusalaam, dan Singapura bersama pemimpin tertinggi kawasan tersebut tetap menolak maka  presiden RI berhak mengkomandoi terjadinya konfrontasi (perang) pengembalian wilayah Brunai Darussalam,Malaysia,dan Singapura ke wilayah Nusantara Majapahit atau Negara Republik Indonesia bersatu  walaupun nilai kemungkinan kemenangan perang tersebut untuk pihak kita 100% atau sudah pasti kemabali lagi bersatu seperti dulu menjadi satu kesatuan dengan  luas wilayah seperti kerajaan Nusantara Majapait. 

Saya atas nama PERWAKU Kabupaten Malinau memberi saran "Sebaiknya pak presiden jangan mengkomandoi konfrontasi (perang) pengembalian ketiga wilayah tersebut, sebab menguntungkan pencuri atau penjarah ,pengedar narkoba, bramucora atau perampok serta pihak negara manajemen minyak bumi atau crude  oil yang memerlukan mayat untuk dikubur atau ditenggelamkan dilaut terakumulasi dengan air dan tanah yang pada akhirnya menjadi crude oil".

Saya sebagai mantan patih Nusantara Majapait yang merupakan barisan utama dalam sistem kerajaan yang masih tetap ada silsilahnya sampai saat ini dari kerajaan Majapait Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara yang ke-25 juga memiliki hak untuk selalu siap sedia menyatukan ketiga wilayah tersebut dengan kekuatan yang sangat besar dan dengan kekuatan tersebut sudah pasti perundingan kami secara damai mengembalikan tiga wilayah negara tersebut  100% berhasil tanpa perang. Menggalang kekuatan yang sangat besar itu hanya bisa dilakukan oleh pihak Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara karena sampai saat ini jalinan dan dukungan tetap sangat kuat baik dari dalam negari maupun dari luar negeri. Namun jika diperlukan tenaga saya, tentu saja urusan SPPD yang berkaitan dengan proses penyatuan tersebut kami mohon pihak kabinet presidentil menanggungnya. Kami tidak sendiri, insya allah bersama tujuh orang kami siap.

                                              Selesai.

Tidak ada komentar: