Minggu, 05 April 2015

MIRAS DAN OPLOSAN RAWAN OVERDOSIS DARI MALAYSIA MERAMBAH KE INDONESIA DAN HIMBAUAN AGAR SEGERA MEMILIH MERDEKA 100%



Assalaamu ‘alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
Oleh : Pengamat lingkungan Nusantara.
Amerika itu penyebab setresnya rakyat dan penguasa wilayah Brunai Darrussalam, Malaysia, dan Singapura. Hal ini disebabkan karena :
1. Amerika tidak setuju negeri bentukan kolonialis di daratan benuanya dan sangat memerlukan minyak bumi untuk keperluan negaranya.
2. Amerika kesal karena Inggris dan Belanda membuat negara di Amerika selatan dalam satu areal besar dibaginya menjadi lima negara isinya antara lain rakyat Malaysia,Brunai Darussalaam, Singapura,dan Indonesia pada masa kolonialis. Kesemuanya pendatang tersebut akan dikembalikan secara paksa ke tiga negara tersebut dengan dipersenjatai seperti Yahudi dikembalikan ke dekat Palestina. Serangan mendadak gaya zionis Yahudi personel eksodus dari Amerika ini membuat
Rakyat dan penguasa negeri Jiran atau Malaysia.Singapura, dan Brunai Darrussalam resah setiap saat.
Untuk menghilangkan kecemasan mereka ada yang memproduk Miras dan oplosannya untuk dikonsumsi rakyat dan penguasanya  dan selebihnya di ekspor ke Indonesia melalui Nunukan. Namun Miras dan oplosan ini di ditangkap oleh polisi Indonesia.

Menurut bapak ketua perwaku kabupaten Malinau cara yang terbaik untuk membuat rakyat dan pemerintah Malaysia,Brunai Darusalaam, dan Singapura tidak selalu cemas dan dilanda  ketakutan  adalah :
1. Ketiga negeri persemakmuran Inggris tersebut masing-masing memberi Inggris uang untuk tebusan berupa uang usahanya selama berkuasa di daerah tersebut. Dengan tebusan uang tersebut maka ketiga wilayah tersebut dapat terlepas dari Inggris, sehingga Inggris memberikan kemerdekaan 100% . Dengan demikian ketiga wilayah tersebut tetap benderanya seperti semula. Kemerdekaan 100% ini harus segera diberitahukan secara tertulis kepada pihak Amerika dan Indonesia sebagai saksi.
2. Jika diantara ketiga wilayah tersebut tidak sanggup memberikan uang tebusan kepada Inggris selama berkuasa, maka sebaiknya mengibarkan bendera merah putih sehingga merdeka 100%. Status pemerintahan OTODA, Inggris dan semua rakyat serta pemerintahnya memiliki hak dan kewajiban yang sama di dalam hukum dan pemerintahan dalam negara kesatuan yaitu Indonesia. Kemerdekaan 100% ini harus diberitahukan segera secara tertulis kepada Amerika dan Indonesia sebagai saksi.
Langkah tersebut harus segera dilakukan karena ketelambatan akan menuai kesengsaraan dan penderitaan yang sangat parah. Kesengsaraan dan penderitaan itu lebih terasa ketika pasukan Amerika atas nama lima negara bentukan Inggris di Amerika selatan itu tiba-tiba menyerang ketiga negara persekemakmuran Inggris tersebut.
Orang arab berkata, “Waktu adalah pedang”, maksudnya jika tidak berhati-hati terhadap waktu maka waktu itu menyayatnya seperti pedang menyayat tubuh.

Kata bijak,”Sesorang yang mau memikirkan orang lain maka ia akan dipikirkan oleh orang lain. Orang yang peduli kepada orang lain maka orang lain juga peduli padanya”.
Catatan :
Angka kematian tertinggi di tiga negara persekemakmuran tersebut disebabkan karena :
1. Orang kaya namun mudah setress berat.
2. Orang kaya strees dan mabuk miras dan oplosan.
3. Tabrakan karena mabuk.
4. Orang kaya yang strees dan kaget karena bunyi raungan pesawat tempur lewat.
5. Orang kaya kaya yang stress dan kaget bunyi dentuman seperti bom berintun.
6. Orang miskin yang ingin cepat kaya takiu segera pupus harapannya.
7. Remaja darah biru yang tidak direstui orang tuanya tidak bisa jauh berpisah.
8. Hidup dilanda rasa kebencian yang tidak menentu dan was-was.
9. Sangat ketakutan melihat serangan Amerika yang membantu Yahudi di timur tengah.
10.                  Menjadi konsumen Narkoba karena setress dan ketakutan serta sangat cemas bercampur was-was. 

Kemerdekaan tiga negara persekemakmuran Inggris tersebut belum 100% atau belum penuh sehingga masih ada keterikatan dengan Inggris sebab tidak melalui penentuan pendapat rakyat (PEPERA) ketiga negara tersebut melainkan hanya berdasarkan konfrensi Meja Bundar di Denhaag negeri Belanda.  pada tahun 1950.

                                              Selesai

Tidak ada komentar: