Rabu, 18 Maret 2015

MELESTARIKAN PUSAKA KERAJAAN KAHURIPAN-MAJAPAIT UNTUK CAGAR BUDAYA RAKYAT DAN LINGKUNGAN NKRI

Assalaamu 'alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.

Oleh : RM.Supardi,S.Pd,M.Pd Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara ketua PERWAKU Kabupaten Malinau periode 2009-2017.
1.     Colok Rancang/Kujang seibi angin.
Senjata ini digunakan oleh prabu Raden Wijaya mengalahkan  Raden Mas Jaya Katwang. Raden Mas Jaya Katwang (Jaya katong) adalah raja kerajaan Singosari yang terakhir. Prabu Raden Wijaya adalah keturunan  keluarga raja Pajajaran dan keluarga raja Singosari.
Pusaka keris empu Gandring berlekuk tujuh direbutnya dari tangan Raden Mas Jaya Katwang ketika tewas terkena terjang senjata colok rancang/kujang seibi angin.
Diberi nama colok rancang  karena “Jin penunggunya memiliki siasat mengalahkan musuhnya dengan target kematian sehingga pada akhirnya mayat musuhnya setelah dikebumikan menjadi crude oil untuk penerangan atau untuk colok/obor”.
Diberi nama seibi angin karena dapat digunakan untuk menolak datangnya angin kencang.
Cara menggunakan :
Bacalah mantra berikut ini sambil memegang kujang seibi angin atau senjata colok rancang ini :
1.     Cureng ojo siro mrene, sipleng wis ono kene. Cureng ojo siro mrene, si manik suryo bengkeleng wis ono kene. Yen lali peno ilingo yo aku iki dulur peno sing tuwo dewe. Saking Allah (Yahu yallah 3X).  lalu senjata di todongkan ke arah angin.
2.     Gagak peking suryo kembar yo aku iki si gelap ngampar. Saking Allah (Yahu yallah 3X)  lalu di todongkan ke langit. Awas jika di langit terlihat awan gelap jangan di lakukan sebab di langit akan terdengar suara halilintar menyambar sangat keras.

Dua senjata tersebut pada akhirnya dibawa oleh prabu Raden wijaya untuk mendirikan kerajaan Majapahit yang berpusat di kawasan hutan  Tarik pada zaman dahulu. Wilayah hutan tarik tempo dulu meliputi kabupaten Sidoarjo, Surabaya,Gresik, Lamongan, Tuban, dan Mojokerto.
Colok rancang tergolong Jin penangkal aktifitas penjahat yang akan memasuki wilayah kerajaan Majapait.
Efek serangannya misalnya berupa merasuk manusia mengobarkan “Api pertempuran” di sekitar jalur lintasan peredaran narkoba, sehingga sulit masuk ke nusantara.
Colok rancang/kujang seibi angin jenis senjata pelindung kerajaan.

2.     Keris empu Gandring.
Adalah keris milik Raja Singosari yang pertama yang bernama Ken Arok. Keris berlekuk tujuh ini telah memakan korban 7 raja Singosari. Jin penunggu keris Empu Gandring adalah berupa peri. Keris empu Gandring diberi nama oleh patih kerajaan Samar Maja pahit ke-25 dari Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara dengan sebutan keris pemersatu. Hal ini disebabkan karena watak Jin penunggu keris ini mempertemukan kelompok yang berbeda dengan cara memikat golongan pria untuk dipertemukan golongan wanita.
Tidak ada manusia yang mampu bertahan jika diserang keris ini jika tabiatnya senang menodai kesucian wanita atau berzina.
Keris empu Gandring tergolong pembinasa manusia penyebab kejahatan dan perzinaan.
Efek serangannya misalnya membuat “para penjahat menjadi bulan-bulanan karena mengedarkan narkoba yang memicu terjadinya kejahatan dan perzinaan tempat tujuan”.
Keris empu gandring tergolong senjata pelindung kerajaan.
“Jangan dipanggil  peri penunggu senjata ini sebab setelah operasi penumpasan GPK dan pemulian ekonomi nusantara (2004-2014), sudah punya pendamping (suami) dari golongan manusia  yang sangat setia padanya yaitu patih kerajaan samar Majapahit dari dinasti rajasa rani jaya negara yang ke-25 ”.
Cara menggunakan baca mantra “Sangkolo thingker,sangkolo buntut,sangkolo endas, sangkolo siung, podo sumingkiro yo aku iki si Gajah putih lewat”.
3.     Pedang Kumbara atau pedang Gendru atau pedang seibi lepen.
Pedang ini ditunggu oleh Jin. Sifatnya mendamaikan dengan cara menghukum rakyat Majapahit jika melakukan kesalahan dengan mengguyur air dan mengazapnya hingga taubat.
Efek serangannya misalnya merasuk manusia agar “Air dari langit diturunkan  sehingga suasana hujan lebat dan dingin” untuk mengazap biar tobat tidak bernarkoba .
Pedang Kumbara/ Gendru jenis senjata pelindung kerajaan.
Cara menggunakan pedang Kumbara baca mantra “Kaki peleng nini peleng,elengno sing gumlinding. Singkasasapan katon sing kalingan mengo. Anaking wiku biso ngaji pecat mati ora lali, saking Allah (yahu yallah 3X).
4.     Pusaka Keris Megalamat.
Keris Megalamat adalah keris ampuh pengguling kekuasaan kerajaan. Jin penunggu keris Megalamat milik patih Ranggalawe yaitu patih kerajaan Majapait dari Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara. Terakhir di pegang oleh Raden Mas Waryo Gumelar dan diberikan kepada Ir.Soekarno untuk menggulingkan kekuasaan Hindia Belanda-II terkait kasus perebutan  “Sumur minyak bumi di atas pusat kerajaan Majapait”.
Jin penunggu keris Megalamat memiliki tabiat menggulingkan kekuasaan dengan cara menyatukan dua atau lebih kelompok rakyat yang bertikai berdasarkan aliran darah keturunan Nyi Ratu Gayatri, Prabu Jaya Negara, dan Prabu Wikrama Wardana.
Keris megalamat tergolong senjata penyerang.
Cara menggunakan baca mantra sesuai petunjuk   Puan Maha Rani Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara cucu bung Karno atau ibu Rahmawati sukarno putri, adalah.
Catatan :
1.     Empat senjata itu masih ada dan masih terawat dengan baik oleh masing-masing pemiliknya.
2.     Cara kerja mereka “Merasuk dan mempengaruhi akal serta pikiran dan gerakan manusia atau bersama kelompok Jin segolongannya berbuat sesuatu”.
3.     Senjata tersebut tidak bisa di curi karena Jin penunggunya bisa mencelakai pencuri.
4.     Senjata tersebut hanya milik dinasti Rajasa Rani Jaya Negara hanya bisa diwariskan kepada anak atau cucu saja, karena ada kaitan kekuatan ilmu kanuragan antara mantra dan senjata.
5.     Jika hilang karena di curi orang atau karena sudah rapuh dimakan usia, maka senjata pengganti yang baru bisa di buat atau di assembling (tiruan yang lebih kuat) dengan catatan dipanggil dan dipindahkan oleh keluarga terakhir pewaris senjata tersebut dengan semedi terlebih dahulu,karena kesaktian senjata tergantung yoni atau Jin penunggunya.  Harus yang terakhir,karena jika tidak yang terakhir yoni senjata tidak mau dipindahkan alasan pulung.
Cara memindahkan :
1.     Senjata assembling di taruh di depan saat semedi di olesi minyak harum.
2.     Jika yang datang Jin berupa laki-laki besar itu adalah Jin colok Rancang, perintahlah untuk menunggu senjata itu.
3.     Jika yang datang Jin berupa perempuan sangat cantik rambut pirang agak bergelombang ujung rambut sampai pas tulang iga-iga, kulit putih kuning langsat  dan bertubuh langsing serta tinggi kira-kira 166 cm tingginya, ia adalah Jin penunggu keris luk tujuh tersebut di atas. Perintahlah untuk menunggu senjata itu.
4.     Jika yang datang lelaki setengah tua memakai pakaian atas putih bawah hitam, ia adalah Jin penunggu pedang Kumbara. Perintahlah untuk meninggu senjata itu.
5.     Peliharalah dengan baik, setiap malam jumat olesi senjata dengan parfum yang harum misalnya bau melati,mawar, atau gaharu.
6.     Ingat “Senjata awal semua polos tidak ada tulisan apa-apa” namun setelah dipengaruhi agama Islam maka ada yang di ukir motif Islam serta di beri nama. Tehnik atau cara mengukir rangka atau pangkal senjata ditempeli huruf dan ukiran  terbuat bahan tahan asam misalnya getah kayu berminyak. Berikutnya di rendam 2 minggu dalam cairan yang sangat asam. Setelah kelihatan huruf, ukiran yang timbul maka bersihkan dengan air bersih. Taruhlah di atas dinding jangan sampai dijangkau anak-anak terutama anak-anak yang masih kecil. Pengaruh Islam sangat kuat, namun Jin penunggu senjata tidak terpengaruh tetap setia menunggu walaupun telah ada banyak hiasan kecuali Jin yang berperingai seperti syetan atau Jin Jahat. Jin Jahat akan terusir karena ukiran huruf Islam. Jin penunggu senjata tersebut di atas bisa berbicara seperti manusia biasa. Ketika kita bertanya ia akan menjawab dan member penjelasan. Mereka adalah Jin yang baik dan memiliki tatakrama kepada keluarga yang diikutinya.
Tentu saja banyak sekali senjata kerajaan Majapahit  yang belum dijelaskan karena telah dimilki masing-masing keluarga atau marga yang memilikinya  bahkan ada yang tersimpan di museum karena kesulitan mencari tuannya.
Cara tersebut diberitahukan leluhur Kerajaan Majapait, agar budaya pusaka bangsa tetap lestari sepanjang massa.
Marilah kita simak hymne lagu dari Universitas Air Langga (UNAIR) Surabaya berikut  ini :
Di timur Jawa Dwipa
Megah Engkau bertahta
Satria Airlangga kusuma negara
Dari engkau kudapat budaya pusaka
Air langga DI kau.       (Orang yang beragama Hindu-Budha  di Supermarket Mesra Indah berkata, itulah yang disebut reinkarnasi).

Tidaklah Allah SWT menciptakan bangsa Jin kecuali beribadah kepadaNya. Tersebut di atas itu contoh ibadah bangsa Jin. Manusia dan Jin diharapkan Allah SWT bekerjasama dalam menjalankan ibadah kepadaNya terutama dalam hal menjaga wilayah kerajaannya. Tersebut di atas adalah Jin kerajaan Majapait, Jin kerajaan Samar Majapait, atau Jin penjaga NKRI-1 dan NKRI-2.(Ingat NKRI-2 bendera beda/keluar tetapi tidak lepas) sehingga masih menjadi tanggung Jawabnya.
Marilah kita jaga NKRI ini agar terbebas dari bisnis barang terlarang atau narkoba sehingga jaya selama-lamanya.
Selesai

Tidak ada komentar: