Assalaamu 'alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
Oleh : RM.Supardi,S.Pd,M.Pd Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya
Negara ketua PERWAKU Kabupaten Malinau periode 2009-2017.
1.
Colok
Rancang/Kujang seibi angin.
Senjata ini digunakan oleh prabu
Raden Wijaya mengalahkan Raden Mas Jaya
Katwang. Raden Mas Jaya Katwang (Jaya katong) adalah raja kerajaan Singosari
yang terakhir. Prabu Raden Wijaya adalah keturunan keluarga raja Pajajaran dan keluarga raja
Singosari.
Pusaka keris empu Gandring berlekuk
tujuh direbutnya dari tangan Raden Mas Jaya Katwang ketika tewas terkena
terjang senjata colok rancang/kujang seibi angin.
Diberi nama colok rancang karena “Jin penunggunya memiliki siasat
mengalahkan musuhnya dengan target kematian sehingga pada akhirnya mayat
musuhnya setelah dikebumikan menjadi crude oil untuk penerangan atau untuk
colok/obor”.
Diberi nama seibi angin karena dapat
digunakan untuk menolak datangnya angin kencang.
Cara menggunakan :
Bacalah mantra berikut ini sambil
memegang kujang seibi angin atau senjata colok rancang ini :
1. Cureng ojo siro mrene, sipleng wis
ono kene. Cureng ojo siro mrene, si manik suryo bengkeleng wis ono kene. Yen
lali peno ilingo yo aku iki dulur peno sing tuwo dewe. Saking Allah (Yahu
yallah 3X). lalu senjata di todongkan ke
arah angin.
2. Gagak peking suryo kembar yo aku iki
si gelap ngampar. Saking Allah (Yahu yallah 3X) lalu di todongkan ke langit. Awas jika di
langit terlihat awan gelap jangan di lakukan sebab di langit akan terdengar
suara halilintar menyambar sangat keras.
Dua senjata tersebut pada akhirnya
dibawa oleh prabu Raden wijaya untuk mendirikan kerajaan Majapahit yang
berpusat di kawasan hutan Tarik pada
zaman dahulu. Wilayah hutan tarik tempo dulu meliputi kabupaten Sidoarjo,
Surabaya,Gresik, Lamongan, Tuban, dan Mojokerto.
Colok rancang tergolong Jin penangkal
aktifitas penjahat yang akan memasuki wilayah kerajaan Majapait.
Efek serangannya misalnya berupa merasuk
manusia mengobarkan “Api pertempuran” di
sekitar jalur lintasan peredaran narkoba, sehingga sulit masuk ke nusantara.
Colok rancang/kujang seibi angin
jenis senjata pelindung kerajaan.
2.
Keris
empu Gandring.
Adalah keris milik Raja Singosari
yang pertama yang bernama Ken Arok. Keris berlekuk tujuh ini telah memakan
korban 7 raja Singosari. Jin penunggu keris Empu Gandring adalah berupa peri.
Keris empu Gandring diberi nama oleh patih kerajaan Samar Maja pahit ke-25 dari
Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara dengan sebutan keris pemersatu. Hal ini
disebabkan karena watak Jin penunggu keris ini mempertemukan kelompok yang
berbeda dengan cara memikat golongan pria untuk dipertemukan golongan wanita.
Tidak ada manusia yang mampu bertahan
jika diserang keris ini jika tabiatnya senang menodai kesucian wanita atau
berzina.
Keris empu Gandring tergolong
pembinasa manusia penyebab kejahatan dan perzinaan.
Efek serangannya misalnya membuat “para
penjahat menjadi bulan-bulanan karena mengedarkan
narkoba yang memicu terjadinya kejahatan dan perzinaan tempat tujuan”.
Keris empu gandring tergolong senjata
pelindung kerajaan.
“Jangan dipanggil peri penunggu senjata ini sebab setelah
operasi penumpasan GPK dan pemulian ekonomi nusantara (2004-2014), sudah punya
pendamping (suami) dari golongan manusia yang sangat setia padanya yaitu patih kerajaan samar Majapahit dari dinasti rajasa rani jaya negara yang ke-25 ”.
Cara menggunakan baca mantra
“Sangkolo thingker,sangkolo buntut,sangkolo endas, sangkolo siung, podo sumingkiro yo aku iki
si Gajah putih lewat”.
3.
Pedang
Kumbara atau pedang Gendru atau pedang seibi lepen.
Pedang ini ditunggu oleh Jin.
Sifatnya mendamaikan dengan cara menghukum rakyat Majapahit jika melakukan
kesalahan dengan mengguyur air dan mengazapnya hingga taubat.
Efek serangannya misalnya merasuk
manusia agar “Air dari langit diturunkan sehingga suasana hujan lebat dan dingin” untuk
mengazap biar tobat tidak bernarkoba .
Pedang Kumbara/ Gendru jenis senjata
pelindung kerajaan.
Cara menggunakan pedang Kumbara baca
mantra “Kaki peleng nini peleng,elengno sing gumlinding. Singkasasapan katon
sing kalingan mengo. Anaking wiku biso ngaji pecat mati ora lali, saking Allah (yahu yallah 3X).
4.
Pusaka
Keris Megalamat.
Keris Megalamat adalah keris ampuh
pengguling kekuasaan kerajaan. Jin penunggu keris Megalamat milik patih
Ranggalawe yaitu patih kerajaan Majapait dari Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara.
Terakhir di pegang oleh Raden Mas Waryo Gumelar dan diberikan kepada
Ir.Soekarno untuk menggulingkan kekuasaan Hindia Belanda-II terkait kasus
perebutan “Sumur minyak bumi di atas
pusat kerajaan Majapait”.
Jin penunggu keris Megalamat memiliki
tabiat menggulingkan kekuasaan dengan cara menyatukan dua atau lebih kelompok
rakyat yang bertikai berdasarkan aliran darah keturunan Nyi Ratu Gayatri, Prabu Jaya Negara, dan Prabu Wikrama Wardana.
Keris megalamat tergolong senjata
penyerang.
Cara menggunakan baca mantra sesuai
petunjuk Puan Maha Rani Surya Ningrat Rajasa Rani
Jaya Negara cucu bung Karno atau ibu Rahmawati sukarno putri, adalah.
Catatan :
1.
Empat
senjata itu masih ada dan masih terawat dengan baik oleh masing-masing
pemiliknya.
2.
Cara
kerja mereka “Merasuk dan mempengaruhi akal serta pikiran dan gerakan manusia
atau bersama kelompok Jin segolongannya berbuat sesuatu”.
3.
Senjata
tersebut tidak bisa di curi karena Jin penunggunya bisa mencelakai pencuri.
4.
Senjata
tersebut hanya milik dinasti Rajasa Rani Jaya Negara hanya bisa diwariskan
kepada anak atau cucu saja, karena ada kaitan kekuatan ilmu kanuragan antara
mantra dan senjata.
5.
Jika
hilang karena di curi orang atau karena sudah rapuh dimakan usia, maka senjata
pengganti yang baru bisa di buat atau di assembling (tiruan yang lebih kuat)
dengan catatan dipanggil dan dipindahkan oleh keluarga terakhir pewaris senjata tersebut dengan semedi terlebih
dahulu,karena kesaktian senjata tergantung yoni atau Jin penunggunya. Harus
yang terakhir,karena jika tidak yang terakhir yoni senjata tidak mau
dipindahkan alasan pulung.
Cara memindahkan :
1. Senjata assembling di taruh di depan
saat semedi di olesi minyak harum.
2. Jika yang datang Jin berupa laki-laki
besar itu adalah Jin colok Rancang, perintahlah untuk menunggu senjata itu.
3. Jika yang datang Jin berupa perempuan
sangat cantik rambut pirang agak bergelombang ujung rambut sampai pas tulang
iga-iga, kulit putih kuning langsat dan
bertubuh langsing serta tinggi kira-kira 166 cm tingginya, ia adalah Jin
penunggu keris luk tujuh tersebut di atas. Perintahlah untuk menunggu senjata
itu.
4. Jika yang datang lelaki setengah tua
memakai pakaian atas putih bawah hitam, ia adalah Jin penunggu pedang Kumbara.
Perintahlah untuk meninggu senjata itu.
5. Peliharalah dengan baik, setiap malam
jumat olesi senjata dengan parfum yang harum misalnya bau melati,mawar, atau
gaharu.
6. Ingat “Senjata awal semua polos tidak
ada tulisan apa-apa” namun setelah dipengaruhi agama Islam maka ada yang di ukir motif Islam serta di
beri nama. Tehnik atau cara mengukir rangka atau pangkal senjata ditempeli
huruf dan ukiran terbuat bahan tahan asam
misalnya getah kayu berminyak. Berikutnya di rendam 2 minggu dalam cairan yang
sangat asam. Setelah kelihatan huruf, ukiran yang timbul maka bersihkan dengan
air bersih. Taruhlah di atas dinding jangan sampai dijangkau anak-anak terutama
anak-anak yang masih kecil. Pengaruh Islam sangat kuat, namun Jin penunggu
senjata tidak terpengaruh tetap setia menunggu walaupun telah ada banyak hiasan
kecuali Jin yang berperingai seperti syetan atau Jin Jahat. Jin Jahat akan
terusir karena ukiran huruf Islam. Jin penunggu senjata tersebut di atas bisa
berbicara seperti manusia biasa. Ketika kita bertanya ia akan menjawab dan
member penjelasan. Mereka adalah Jin yang baik dan memiliki tatakrama kepada
keluarga yang diikutinya.
Tentu saja banyak sekali senjata kerajaan Majapahit yang belum dijelaskan karena telah dimilki
masing-masing keluarga atau marga yang memilikinya bahkan ada yang tersimpan di museum karena
kesulitan mencari tuannya.
Cara tersebut diberitahukan leluhur Kerajaan Majapait, agar
budaya pusaka bangsa tetap lestari sepanjang massa.
Marilah kita simak hymne lagu dari Universitas Air Langga (UNAIR) Surabaya berikut ini
:
Di
timur Jawa Dwipa
Megah
Engkau bertahta
Satria
Airlangga kusuma negara
Dari engkau
kudapat budaya pusaka
Air langga DI kau.
(Orang yang beragama Hindu-Budha di Supermarket Mesra Indah berkata, itulah yang disebut reinkarnasi).
Tidaklah Allah SWT menciptakan bangsa Jin kecuali beribadah
kepadaNya. Tersebut di atas itu contoh ibadah bangsa Jin. Manusia dan Jin
diharapkan Allah SWT bekerjasama dalam menjalankan ibadah kepadaNya terutama
dalam hal menjaga wilayah kerajaannya. Tersebut di atas adalah Jin kerajaan
Majapait, Jin kerajaan Samar Majapait, atau Jin penjaga NKRI-1 dan NKRI-2.(Ingat
NKRI-2 bendera beda/keluar tetapi tidak lepas) sehingga masih menjadi tanggung
Jawabnya.
Marilah kita jaga NKRI ini agar terbebas dari bisnis barang
terlarang atau narkoba sehingga jaya selama-lamanya.
Selesai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar