Jumat, 06 Maret 2015

MENYELAMATKAN BENUA ASIA DARI KEBRUTALAN PEMBURU MINYAK BUMI

Assalaamu ‘Alaikum Wr.Wb  dan salam damai serta sejahtera.
Oleh : Ketua PERWAKU Kab. Malinau, Supardi,S.Pd,M.Pd/Raden Mas Supardi Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara/Ford.
Dunia khususnya Asia memiliki potensi tetap terjadinya kasus :
1.     Mencuri dan Narkoba
2.     Penadah barang curian dan penadah Narkoba
3.     Desintegrasi
4.     Menghalangi masuknya pembeli minyak bumi ke wilayah laut tengah saat lewat di terusan Suez.
Keterangan :
Pada tahun 1945 ada kesalahan besar yang dilakukan Jepang, yaitu mereka menyerah kepada tentara sekutu setelah dua kota Herosima dan Nagasaki terkena serangan bom. Akibatnya di dalam negara Jepang tidak ada serangan sekutu tetapi tentara Jepang di luar negaranya ditembaki musuhnya. Pada umumnya mereka ditembaki dan di bom musuhnya dan ditinggalkan satu orang yang hidup yaitu komendannya dan diharapkan kembali ke negara Jepang. Namun komendan itu  memilih bunuh diri di depan musuhnya.
Tentara Jepang yang ketakutan di bantai ada sebagian besar masuk hutan belantara yang ada di sekitar gunung atau hutan tak bergunung namun jauh dari keramaian.
Sebagai akibatnya mereka memiliki potensi mencuri, dan jika takut mencuri memilih menanam ganja dan bahan narkoba. Ada juga yang memilih sebagai pencuri sekaligus penanam narkoba sekaligus mengedarkannya.
Peringai Jepang untuk memilih menyerah kepada sekutu disebabkan karena mengikuti ceramah para eksodus dan keturunan pemeluk agama islam dari negara Timur tengah.  Tabiat eksodus dan keturunan Timur tengah adalah penadah.
Mereka sering berceramah “Jika kamu ragu maka sebaiknya urungkanlah niatmu”. Pola pikir tersebut dituruti oleh Jepang.
Jepang saat di bom kota Herosima dan Nagasaki sebenarnya tidak mau menyerah, komandan mereka ingin minta tolong kepada kerajaan Majapahit. Namun karena ketika sampai di pusat kerajaan Majapahit dipertemukan 2 komandan  darah biru kerajaan yaitu darah biru kerajaan Majapahit (Raden Mas Waryo Gumelar)dan darah biru kerajaan Pajajaran (Pangeran Waryo Negoro) di kawasan lor kulon bekas hutan tarik. Keduanya memegang senjata kujang atau colok rancang, komandan Jepang bingung  dan ragu karena ia mendengar kabar bahwa Pajajaran dan Majapahit  500 tahun yang lalu bermusuhan. Sebenarnya Pajajaran dan Majapahit sudah akur atau bersahabat.
Akibat terpengaruh eksodus Timur tengah maka komandan Jepang memutuskan untuk menyerah kepada sekutu.
Pihak pajajaran tersinggung karena sikap Jepang tidak jadi minta tolong 2 pangeran darah biru yang banyak pengikutnya itu sama dengan “Pilih-pilih”. “Kalau pilih-pilih seperti itu dan pada akhirnya menyerah ya dapat Bungking”,celotheh rakyat.
Arti bungking (baca, bongkeng) adalah dapat  kabinet presidential yang dipimpin oleh presiden namun ada gelar darah biru, contohnya Ir.Soekarno.  Selama menjabat presiden Ir soekarno dipanggil  “Paduka yang mulia presiden soekarno”.  Paduka yang mulia adalah sebutan raja atau king, sedangkan bung adalah panggilan seorang kakak pemimpin perjuangan”. Namun pada akhirnya gelar paduka yang mulia di cabut oleh MPR.
Jika hasil curian dan hasil tanaman bahan narkoba yang ditadah sedikit, maka para penadah yang bekerjasama dengan pencuri dan penanam bahan narkoba tersebut mendekati rakyat untuk mengadakan desintegrasi. Dengan cara itu aktifitas curi mencuri dan tadah menadah sangat memuaskan hasilnya.
Aktifitas selanjutnya adalah para eksodus jika menjain kedekatan misalnya bermaksud menikahi pribumi lalu mengalami penolakan, membunuh yang menolak juga dilakukan karena minyak bumi di Timur tengah daerah asalnya banyak sehingga merasa lebih diperlukan. Tindakan tersebut penyebab  hambatan atau menghalangi bahkan mempersulit masuknya para pembeli dari negara-negara asia tenggara (Jepang, Cina, Indonesia, dan sekitarnya) yang berminat ke timur tengah menuju bagian laut tengah yang sudah dibuatkan terusan Suez.
Sikap sok semacam itu lupa bahwa dinegeri asalnya kekurangan air, kekurangan makanan, kekurangan buah-buahan, dan lain sebagainya membuat geram penduduk asli Timur tengah yang memerlukan bahan pangan, sehingga yang kesal di negara timur tengah membunuh anak-anak kecil yang tak berdosa dengan alasan jika eksodus ke negeri penuh makanan malah menjadi permasalahan.  Akibatnya makanan, minuman, dan buah buahan tidak sampai ke timur tengah.
Sebagai hukumannya maka Amerika dan Inggris bertindak di timur tengah, karena alasan  kasus pelanggaran HAM, yaitu selain mencincang anak-anak juga eksodusnya di Indonesia atau di negara lain komplotannya melakukan pembunuhan ketika keinginannya di tolak. Selain itu pihak TNI dengan penembak misteriusnya “Menembaki para haji yang kaya akibat menadah hasil curian, dan pencuri juga mendapat hukuman mati” saat Jendral LB Moerdani berkuasa dan selanjutnya.
Karena Jepang menyerah pada perang dunia ke-2, maka ke empat akibat dari hal tersebut di atas tetap berlangsung selama-lamanya.
Kebijakan untuk menghukum keempat akibat hal tersebut di atas , selain TNI dan Polri Asia perlu kehadirang Inggris dan Amerika untuk membinasakannya, sebab ada TNI yang masuk dalam jaringan keempat akibat  Jepang menyerah khususnya TNI angkatan darat dibawah komando Jendral TNI Soeharto yang menjabat sebagai  komendan seinendan,keibodan, dan hehiho saat tahun 1944-1945.
Hukuman dilaksanakan setelah dollar dinaikkan berupa banyak dentuman lautan dan gunung-gunung selama 2004-2014 bertubi-tubi untuk memulihkan kondisi ekonomi asia.
Model penyelamatan asia seperti itu sangat tepat untuk selama-lamanya kecuali Amerika ada penyimpangan perilaku. Amerika memiliki potensi penyimpangan perilaku saat melaksanakan hukuman, oleh sebab itu Eropa menandinginya dalam persatuan mata uang Eropa (EURO) yang kedepannya merupakan penyelamat Asia dari tingkah laku Amerika yang ada indikasi hanya menuruti ambisi minyak bumi warga kulit hitamnya.
Eropa bergerak bersatu dalam satu kesatuan mata uang Euro adalah bentuk solidaritas anak keturunannnya di Asia akibat penjajahan tempo dulu. Mereka tidak ingin anak keturunannya di jatuhi hukuman dentuman brutal karena Amerika menuruti warga kulit hitamnya.
Oleh sebab itu, untuk mempersatukan negara-nagara Asia jika Amerika brutal dalam memberi hukuman adalah dengan “Merubah bentuk negara kabinet presidential Indonesia menjadi negara Demokrasi Monarki Pancasila”.  Alasannya adalah, eksodus timur tengah secara psikologi akan lebih menahan diri dari kasus membunuh terutama kepada golongan darah biru saat berkuasa dalam sistem pemerintahan demokrasi monarki pancasila”. Mereka akan sabar dan menjadi memelas untuk dikabulkan keinginannya terutama untuk kesejahteraan dan jabatan masa depan anak turunnya.
Jika kebrutalan terjadi misalnya Ibu kota NKRI Jakarta didentumi bom sangat besar pemburu minyak bahan baku mayat manusia sehingga banyak penduduknya mati karena terterjang tsunami, maka bentuk negara Indonesia berubah menjadi bentuk negara Demokrasi Monarki Pancasila. Jika Amerika setuju atau tidak menolak , maka Amerika akan diampuni kesalahannya. Tetapi jika menolak adanya sistem pemerintahan baru yaitui Demokrasi Monarki Pancasila, maka sudah pasti  “Negara Amerika akan luluh lantak karena di serbu dari negara-negara Asia dan kekuatan Eropa”. Kita akan ikut patokan EURO bukan dollar AS, setelah itu. Pengganti Amerika satu negara Eropa kulit putih yang sudah pasti tidak akan brutal dalam melaksanakan hukuman. Yang jelas bukan Belanda, tetapi negara Eropa lain yang telah pernah ikut menyerang Timur tengah atas pelanggaran HAM.
Hasil kerjasama TNI, Polri, Amerika, dan Inggris selama ini sangat kita banggakan karena berhasil menaikkan dollar sebagai awal pemberian hukuman keempat komplotan tersebut dalam kategori “tidak brutal”.  Kepada TNI,Polri, Amerika, dan Inggris kami ucapkan terima kasih.
 

                                                                                      Selesai

Tidak ada komentar: