Selasa, 03 Februari 2015

DEMOKRASI INDONESIA DAN KESIAPAN TOKOH OLEH COLOK RANCANG (INTERMEZO)



DEMOKRASI INDONESIA
DAN KESIAPAN TOKOH OLEH COLOK RANCANG
(INTERMEZO)

Oleh : Supardi,S.Pd,M.Pd (Raden Mas Supardi Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara).
Assalaamu ‘alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
Sesuai dengan Firman Allah SWT  “Sesungguhnya aku menciptakan Bangsa Jin dan Manusia tidak lain untuk ibadah kepadaku”.
Kerajaan Mojopahit dinasti Prabu Raden Wijaya didirikan dengan bekal dua senjata yaitu Colok rancang (Kujang Seibi Angin) dan Keris Empu Gandring (keris luk 7 berkepala burung berhias naga). 
Kerajaan Mojopait dinasti Prabu Jaya Negara atau Dinasti Rajasa Rani Jaya Negara  sebagai kelanjutan dinasti Prabu Raden Wijaya  didirikan setelah perang paregrek dengan bekal tiga senjata yaitu Colok rancang,  Keris Empu Gandring, dan pedang Brahmakumbara. Mereka berpusat di Jawa Timur, tepatnya di kawasan Gresik, Mojokerto, Lamongan, Tuban, Sidoarjo, dan Suroboyo.
Kerajaan Mojopahit dinasti Prabu Wikrama Wardana  sebagai kelanjutan dinasti Prabu Raden Wijaya didirikan setelah perang paregrek dengan bekal tiga senjata yaitu Dua Meriam yaitu Meriam Nyi Setomi dan Meriam Ki Setomi serta keris Megalamat. Mereka berpusat di wilayah Surakarta dan Yogyakarta   Jawa Tengah.
Kerajaan Mojopait dinasti Nyi Ratu Gayatri sebagai kelanjutan dinasti Prabu Raden Wijaya didirikan setelah perang paregrek dengan bekal dua senjata yaitu Mandau dan keris pangeran Hanom Sultan Adipati Unus atau Pangeran Sabrang Lor berkedudukan di wilayah Bulungan hingga Malaya.
Semua senjata itu masih ada tersimpan rapi namun ada yang diregenerasi maksudnya karena dimakan usia maka diganti senjata baru yang mirip namun sangat kuat dan Yoninya dipindahkan oleh pertapa. Keampuhan senjata terletak pada Yoninya. Cara  memindahkan keampuhan senjata adalah dengan cara menyayat tubuh kita tersebut dengan senjata asli, setelah itu senjata gantinya kita buat dan kita tiupkan dari mulut kita tiga hembusan angin dengan tahan nafas sebanyak 3X , hu….hu…hu…. dalam batin terucap Allah….Allah…..Allah…..sambil mengingat wajah Manusia Halus (Wong alus)  yang ada dalam senjata Asli.
Rahasia alam jin dan Manusia dan kebersamaan dalam urusan ibadahnya pada Allah SWT dalam mengelola alam semesta.
1.    Bangsa jin makan dan minumnya bergantung pada manusia.
2.    Bangsa manusia ditunjuk oleh Allah SWT untuk memimpin semua makluk ciptaannya.
3.  Kerjasama bangsa Jin kepada manusia tidak lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Mengenal Kerjasama Bangsa Jin dan Manusia.
Kita mulai pasca perang paregrek.
1.Patih Ranggalawe ingin menjadi Raja Mojopahit menggantikan prabu Hayam wuruk.
Dengan keris Megalamat patih Ranggalawe merebut kekuasaan Mojopahit yang telah dipimpin oleh Prabu Hayam Wuruk. Perang besar terjadi di daratan wilayah gresik-Mojokerto hingga Tuban. Banyak manusia terbunuh dalam perang ini, namun pada akhirnya patih Ranggalawe tewas di sungai Bengawan Solo. Keris Megalamat hanyut di sungai Solo namun pada akhirnya  Sunan Kalijaga (Raden Sahid) anak bupati Tuban mendapatkannya setelah bersemedi  atas perintah Kanjeng Sunan Bonang dan Kanjeng Sunan Ampel atau Raden Rahmad (bergelar Syeh Hidayatullah) dari Suroboyo di tepi sungai bengawan Solo.Makam Syeh Hidayatullah tepat berada di depan Masjid  Ampel, dekat pasar Turi-Suroboyo.

Tidak lama setelah itu mereka bersama hijrah ke kadipaten Demak Bintoro yang ada di Jawa Tengah mendirikan keraton baru dengan menunjuk Fatahillah atau Raden Patah melanjutkan kekuasaaan Mojopahit.
Pembangunan Masjid agung Demak juga dimulai dan sebaran islam wilayah Jawa tengah dilangsungkan. Pengaruhnya sangat besar hingga Surakarta, Yogyakarta, dan Jawa barat daerah Banten. Pada akhirnya kasultanan Banten memeluk agama Islam. Sultan Agung Tirtoyoso berkuasa di wilayah Banten-Sunda Kelapa.

Tidak lama kemudian (1602) pedagang eropa memasuki wilayah Majapahit dan berubah menjadi kolonialis.

Sebagaimana biasanya Yoni keris selalu menyertai keinginan seorang pangeran yang Ingin berkuasa. Pada akhirnya keris Megalamat telah sampai kepada Ir.Soekarno. Ir Soekarno Ingin menjadi Raja Mojopahit. Pergerakan dimulai hingga tahun 1945. Pada Akhirnya cita-cita Yoni keris Megalamat yang dipegang oleh patih Ranggalawe  menjadi kenyataan. Ir. Soekarno berhasil menduduki posisi Raja Mojopahit dengan gelar paduka yang mulia. Namun karena UUD 1945 menghendaki kepala negara adalah seorang presiden maka gelar Paduka Yang Mulia dihapus. Bendera kebangsaan tetap merah putih, tetap seperti yang dulu yaitu pada saat Prabu Hayam Wuruk berkuasa.

Inilah kisah rintisan penggulingan kekuasaan Prabu Hayam Wuruk oleh patih Ranggalawe pemegang keris Megalamat yang berhasil ratusan tahun setelah beliau wafat. Dengan keris Megalamat wajah patih Ranggalawe yang berwujud Ir. Soekarno (Reingkarnasi istilah agama hindu-budha) berhasil naik tahta kerajaan samar Mojopait.

Kehidupan politik pasca kemerdekaan (1945).

Seperti biasanya, Yoni senjata ampuh kerajaan samar Mjopahit selalu berkiprah menyertai kehidupan politik.

1.Yoni Keris megalamat didukung oleh Yoni Colok rancang sehingga suka hal yang busuk. Busuknya daging para mayat akibat perang kemerdekaan adalah paling disenangi oleh Colok rancang.
2.Perang tetap berlangsung walaupun sporadis antara tahun 1945-204 adalah amukan Yoni Colok rancang.
3.Pemadaman perang 2004-2014 adalah amukan Yoni pedang Brahmakumbara/Gendru dan Colok rancang dibawah naungan bendera pusaka Merah putih dibawah komando Yoni keris Maha Patih Gajahmada (keris empu Gandring) untuk menyatukan nusantara (Indonesia). Setelah berhasil menyatukan, keris Mahapatih Gajahmada ini  kembali lagi ke patih kerajaan samar Mojopait yang ke-25. Padahal pada tahun 1988 keris Mahapatih Gajahmada ini diharapkan kembali lagi oleh patih kerajaan samar yang ke-25 ke pusat kerajaan samar Mojopait (Ranthegan/ Randegan, termasuk kawasan lor kulon hutan Tarik tempo dulu), karena di pusat kerajaan samar Mojopait mulai ada sabotase. Keris Empu gandring ini dibawa pergi “ Muksa” oleh Maha patih Gajahmada pasca perang paregrek ke gua bawah tanah wilayah Gresik dan pada akhirnya ditemukan di gua wilayah kabupaten Jombang.

Catatan
1.    “Keris empu Gandring, keris kerajaan Mojopahit dibawa Maha patih Gajah Mada untuk memimpin menumpas kerajaan Pajajaran yang memberontak, karena harus berhadapan Colok rancang/kujang milik Prabu Siliwangi. Namun kemenangannya membuat beliau strees berat,karena Prabu Siliwangi adalah calon mertua Prabu Hayam wuruk, juga  tewas dalam pertempuran. Maha patih Gajahmada Malu dan pada akhirnya melarikan diri dari kerajaan Mojopait berkeinginan “Muksa”.
2.    Estafet senjata pusaka kerajaan Mojopahit harus disertai mahar. Jika tidak memakai mahar Yoni senjata itu memiliki keinginan untuk membunuh siapa saja yang ada disekitarnya istilahnya meng”amuk” atau mengamuk sampai sangat puas. Patih kerajaan Mojopait ke-25 telah memberi mahar keris Empu Gandring ini seharga 5 gram emas murni.
Dari hal tersebut saya berpendapat “Estafet keris Empu Gandring dari Patih Gajah Mada tanpa Mahar merupakan penyebab kekacauan (amukan) di nusantara wilayah kerajaan samar Mojopait yang diatasnya di gelar kekuasaan baru dalam wujud NKRI-1(Indonesia) dan NKRI-2(Brunai,Singapura,Malaysia dinasti Nyi Ratu Gaya Tri). Puncak amukan Yoni keris paman patih Gajah Mada berlangsung antara 2004-2014. Keris ini sebaiknya tetap disimpan yang masih memiliki darah biru kerajaan samar Mojopait dinasti  “Rajasa Rani Jaya Negara” sesuai dengan garis keturunannya. Amukan Yoni keris itu  pada awalnya dari wilayah Gresik saat keris itu keluar sarang dari gua bawah tanah di kabupaten gresik makam Maha patih Gajah Mada (Gua Leng bawah tanah). Kepada arek-arek Gresik saya mohon makam Maha Patih Gajah Mada dalam Gua Leng Bawah Tanah gundukan bukit karang kabupaten Gresik itu sebaiknya diangkat dan dikebumikan dengan hormat. Jangan mendirikan NII karena niat itu bertentangan dengan jiwa dan semangat Maha Patih Gajah Mada”.
                                                             Selesai

Tidak ada komentar: