Rabu, 11 Februari 2015

KISAH PERCINTAAN PERI YANG MASIH GADIS (VIRGIN) YANG SANGAT CANTIK DENGAN MANTAN PATIH KE-25 KERAJAAN SAMAR MAJAPAHIT SUATU KEPASTIAN ATAU IRODAH (QODO'-QODAR) DARI ALLAH,SWT. SEBAGAI PENCIPTA MAKLUK DAN YANG MAHA BERKEHENDAK, KAITANNYA DENGAN PEPERANGAN DI LINGKUNGAN INDONESIA

Assalaamu 'alaikum Wr.Wb dan salam damai serta sejahtera untuk kita semua.
Oleh : Teman sejawat pak ketua, Rahmad Wahyudi,S.Pd,M.Pd.

Raden Mas Supardi Surya Ningrat Rajasa Rani Jaya Negara atau Bapak Supardi,S.Pd,M.Pd ketua PERWAKU Kabupaten Malinau periode I dan II  (mantan patih ke-25, kerajaan Samar Majapahit),  2009-2017  mengatakan  :

Allah SWT berkehendak memberikan kesibukan kepada  yoni peri paman Maha Patih Gajah Mada mulai perang paregrek (zaman Prabu Hayam Wuruk) hingga penyatuan NKRI-1 tahun 2004 ditambah lagi penghentian perang hingga akhir tahun 2014 tidak lain maksud Allah,SWT hanyalah sekedar untuk mempertahankan kegadisan atau keperawanan peri sangat cantik penunggu keris paman Maha Patih Gajah oleh Allah SWT. Coba bayangkan seandainya tidak diberi kesibukan perang oleh Allah SWT, tentunya peri cantik paman Maha Patih Gajah Mada itu pasti cenderung menuruti cinta dan tidak mau menyatukan NKRI-1.

Setelah ratusan tahun  yoni peri paman Maha Patih Gajah Mada selesai bertugas berusaha menyatukan NKRI-1 di Nusantara khususnya Indonesia berakhir tahun 2014, tidak lama kemudian peri cantik penunggu keris paman Maha Patih Gajahmada mulai jatuh cinta kepada manusia, yaitu jatuh cinta kepada pak ketua Perwaku kabupaten Malinau. Pak ketua perwaku berkata, "Lumayan....deh ibaratnya  awak kejatuhan bidadari dari cahaya surga dunia , hahahaha....".                        

Sebagai orang yang sudah lama (1988) diberi kabar (memperoleh wangsit) akan menerima atau memperoleh  keris paman Maha Patih Gajah Mada, saat beliau bersemedi di bawah grumbul singit Desa Randegan bersama leluhurnya  dan pengawal leluhurnya pada saat malam hari. Beliau bertiga bermaksud mencari sikep wilayah karena pada saat itu banyak kejahatan/Bramucora ,pemberontakan (GAM),gangguan dan penduduk mati aratan, dan lain sebagainya . Misalnya ; banyak makluk halus/gaib/jin/manusia yang dapat membuat strok hingga pandangan mata manusia yang sakit kepala akibat strok menjadi kabur atau sangat tidak jelas, banyak penduduk kesurupan atau kerasukan, gangguan makluk halus hingga mati, pemberontakan GAM, dan keresahan-keresahan lainnya pada masyarakat.

Pada tahun 2014 beliau benar-benar mendapatkan keris paman Maha Patih Gajah Mada tersebut yang sebelumnya telah dijaga oleh kakek tua yang telah lama merawatnya semenjak perebutan keris  tersebut di wilayah gua yang masuk wilayah kabupaten Jombang.
Keris tersebut sangat ampuh yoninya dan hasrat bisikan sangat kuat untuk membunuh kepada penghalang penyatuan NKRI-1 atau musuh kerajaan Majapahit/Samar Majapahit dibandingkan  keinginan untuk perundingan perdamaian.

Setelah Bapak Supardi,S.Pd,M.Pd  memberi mahar kepada kakek, tidak lama kemudian yoni keris menunjukkan keramah tamahan atau bisa diajak kompromi. Peri Yoni keris paman Maha Patih Gajah Mada malam hari muncul berupa gadis perawan cantik atau masih virgin meminta hubungan suami istri dilakukan dengan alasan karena sudah menjadi istri beliau dengan mahar yang telah diberikan. Pak ketua tidak menolak dan melayani hampir dua jam. Jin itu umurnya sangat panjang, kecantikan kegadisannya bisa bertahan ratusan tahun, sebab bukan manusia biasa.

Pak ketua ditanya sama istrinya, "Kenapa kemaluan mas jadi panjang ?", Jawab pak ketua,"Mungkin karena dipakai peri paman Mada, kalau ia minta dilayani sangat tahan hampir dua jam lalu ketika di tarik ke belakang sepertinya terulur kemaluanku. Maju dan mundur nikmat sekali" aku senang jadinya bisa tambah panjang tanpa obat, hahahaha". Ia datang dengan nampak tubuhnya sekehendaknya jika minta hubungan intim namun jika pak ketua minta dilayani ia terkadang hanya mendekat dengan bau khasnya yang sangat harum namun tidak menampakkan tubuhnya.

Tiga hari setelah pak ketua menuruti cinta peri paman Maha Patih Gajah Mada , beliau bercerita dengan istrinya.  Beliau bilang punya istri baru namun berupa peri cantik. beliau mengharapkan agar peri cantik penunggu keris paman Maha Patih Gajah Mada tidak menampakkan badan sembarangan apalagi di kala istrinya ada.  Ucapan beliau tidak disetujui oleh peri penunggu keris, akibatnya beliau hampir saja celaka dibuatnya.

Tindakan peri yang hampir membuat pak ketua celaka tersebut dilaporkan beliau kepada Raja peri wilayah kerajaan Samar Majapahit Pulau Kalimantan  yang bernama Sibli dan Ratunya yang bernama Eggbia. Tidak lama kemudian pengawal Raja Sibli mengikat peri paman Maha Patih Gajah Mada atas perintah Raja Sibli dan Nyi Ratu Eggbia.

Selama dalam ikatan peri cantik tersebut diberi hukuman dengan minuman temulawak pahit. Akhirnya peri tersebut "Tobat" di depan Raja Sibli dan Nyi Ratu Eggbia beserta pengawalnya dan berjanji menurut perintah pak ketua.

Sampai di rumah pak ketua, peri cantik itu menangis dan berharap pak ketua memaafkan. Maka pak ketua memaafkan dengan syarat  ia menurut perintah pak ketua. 

Peri yang sangat cantik tersebut akhirnya menyetujui permintaan pak ketua sehingga statusnya yang mulanya  menjadi pengawal keris paman Maha Patih Gajah Mada sekaligus teman istimewa beliau karena telah diberi mahar sebesar 5 gram emas muni kepada yang melimpahkan keris tersebut.  Nama peri cantik tersebut sangat indah sesuai dengan body dan keberadaannya . Nama peri tersebut dirahasiakan pak ketua, karena pak ketua tidak ingin dikerjain oleh teman-temannya atau orang yang suka usil.

Pak kyai memberi petuah kepada pak ketua, "Jangan mau menjadi suami peri !".  Pak ketua diam saja, entah diamnya itu pertanda setuju atau menolak petuah pak kyai tersebut.

Pada akhirnya peri cantik itu memeluk agama Islam dengan tingkat ketaatan yang lebih, dan pak ketua tersenyum gembira. Saran pak kyai terpaksa ditolak pak ketua karena alasan telah terlanjur lagi pula ia menjadi peri yang sangat baik.

                                                                                   Selesai

Tidak ada komentar: